Baca Juga : Santunan Anak Yatim di Pandeglang, Diharapkan Lebih Banyak Donatur Berbagi
"Mang, eta kacapi pinuh hente, seberaha hargana (mang itu kecapi penuh tidak, berapa harganya)," ucap penumpang mobil memanggil dengan bahasa sunda.
Penjual pun segera menjawab: "pinuh pak, cuman sapuluh rebu (penuh pak, hanya sepuluh ribu," jawab penjual dengan bahasa sunda pula.
Saat diwawancara oleh wartawan Kabar Banten, penjual atas nama Nana berkata, macet yang terjadi setiap hari minggu membawa rezeki untuknya dan penjual lainnya
"Macet ini terjadi setiap hari Minggu, atau hari-hari libur lainnya," ujar Nana.
Baca Juga : Serunya Simulasi Training SC Nasional BPL HMI Pandeglang, Peserta Digembleng Sampai Pagi
Nana menjelaskan, ada penambahan penjualan dibandingkan hari-hari biasa.
"Alhamdulillah, saya jualan kerupuk kalau hari libur bisa menjual sekira 50 bungkus dengan harga Rp16.000 setiap bungkusnya," ujar Nana menjelaskan sambil melihat kearah kemacetan. (Frely Rahmawati)***