Protes Harga Daging Sapi Naik Terus, Pedagang Ancam Mogok Massal

- 21 Januari 2021, 05:06 WIB
Ilustrasi Daging Sapi. Pelaku Usaha Rumah Potong Hewan (RPH) menghentikan aktivitasnya selama 3 hari mendukung aksi protes pedagang daging sapi terhadap naiknya harga sapi hidup.
Ilustrasi Daging Sapi. Pelaku Usaha Rumah Potong Hewan (RPH) menghentikan aktivitasnya selama 3 hari mendukung aksi protes pedagang daging sapi terhadap naiknya harga sapi hidup. /

Baca Juga : Kasus Covid-19 Terus Melonjak, RS Penuh, Ini 5 Strategi Menkes Budi Gunadi

Anggota Komisi II DPRD Banten Maretta Dian Arthanti mengatakan, telah menyampaikan aspirasi para pedagang daging sapi kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Ketahanan Pangan baik tingkat provinsi maupun Kota Tangerang Selatan.

"Saya sangat menyayangkan sekali respon dinas kurang tanggap melihat situasi harga di pasar. Hal itu seharusnya bisa diantisipasi karena fungsi kestabilan harga dan keterjangkauan harga kebutuhan bahan pokok, termasuk daging ini harus bisa dijaga jangan sampai terjadi lonjakan harga yang membuat masyarakat menjadi lebih sudah," katanya.

Di tengah pandemi Covid-19 saat ketersediaaan dan keterjangkauan kebutuhan masyarakat bisa terjamin.

"Ekonomi sedang diusahakan tumbuh namun harga-harga pangan tidak dikontrol dengan baik. Tentu hal ini bisa makin membuat rakyat susah. Kalau begini kan pedagang jadi susah, masyarakat juga susah," ujarnya.

Baca Juga : Harga Sapi Tinggi, Pelaku RPH di Tangerang Mogok 3 Hari, Dukung Aksi Protes Pedagang Daging Sapi

Dirinya mendorong dinas terkait untuk melakukan langkah yang nyata dengan tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang berusaha mencari keuntungan pribadi.

"Dalam situasi ini peran pemerintah dalam menjaga kestabilan harga apalagi di tengah masa pandemi ini harus makin nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tuturnya.

Informasi yang diterimanya, untuk menangani kenaikan daging sapi pemerintah telah bekerja sama dengan bulog untuk mencarikan impor sapi dan daging sapi beku dari beberapa negara.

"Karena kenaikan harga sapi yang selama ini diimpor dari Australia mengalami peningkatan permintaan dari Cina dan Vietnam. Kita tunggu upaya pemerintah dengan tetap menjalankan aktivitas perdagangan sebagaimana mestinya," katanya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x