Komisi IV DPRD Banten: Keselarasan PLTU Jawa 9 dan 10 Suralaya dan Nelayan Jadi Acuan

- 22 Januari 2021, 18:39 WIB
Anggota Komisi IV DPRD Banten Dede Rohana Putra saat mengunjungi pangkalan nelayan yang direlokasi akibat pembangunan PLTU 9 dan 10 Suralaya
Anggota Komisi IV DPRD Banten Dede Rohana Putra saat mengunjungi pangkalan nelayan yang direlokasi akibat pembangunan PLTU 9 dan 10 Suralaya /

 

KABAR BANTEN - Komisi IV DPRD Banten melakukan  kunjungan ke lokasi sekitar pembangkit listrik berkapasitas 1000 x 2 MW PLTU Jawa 9 dan 10 Suralaya Banten, Kamis 21 Januari 2021.

Komisi  IV DPRD Banten Dede Rohana Putra juga mengunjungi pangkalan  nelayan Suralaya hasil relokasi akibat pembangunan PLTU Jawa 9 dan 10 Suralaya.

Anggota Komisi IV DPRD Banten dari Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) Dede Rohana Putra mengatakan, dari  kegiatan monitoringnya di pangkalan nelayan  di Suralaya, dia menemukan sejumlah fakta yang sangat baik atas pembangunan proyek PLTU 9 dan 10 Suralaya tersebut.

Dia  gembira karena relokasi nelayan yang sebelumnya berada di Pantai Kelapa Tujuh, saaat ini oleh pihak PLTU Jawa 9 dan 10 sudah direlokasi dan disediakan pangkalan yang layak. 

“Nelayan di Kelapa Tujuh itu ternyata direlokasi, dibuat area penampungan nelayan.  Bagus ini. Ini saya lagi pelajari, nanti ini mau kita duplikasi nih, harusnya kalau bisa,  PT Pelindo, harusnya PT.KS, harus lainnya,  bagus tuh dibikin kayak gitu. Kalau saya lihat tadi hasil kunjungan, nelayan tidak merasakan dampak penggusuran untuk kepentingan proyek PLTU Jawa 9 dan 10, jadi lebih baguslah. Mudah-mudahan ini nanti saya sampaikan ke industri-industri yang lain biar pada bisa bikin kaya gitu," kata Dede.

Baca Juga : Pemasangan Teknologi USC pada PLTU Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca

Dia mengharapkan  agar industri memperhatikan kehidupan nelayan, warga sekitar, dan lingkungan hidup. 

Menurut dia, apa yang dilakukan manajemen PLTU Jawa 9 dan 10, dinilai bisa menjadi contoh perlakuan baik itu.  Baik dalam penyediaan fasilitas pangkalan, masjid yang sangat bagus dan pemberdayaan UKM yang dilakukan perusahaan pembangkit, meyakinkan dewan akan pembangunan berkeseinambungan.

“Ya kita sih mudah-mudahan industri yang ada di Cilegon ini bisa bersahabat baik dengan nelayan lah, dengan lingkungan, masyarakat pecinta lingkungan ya.D imanaa disitu ada pedagang, ada nelayan. Ketika dibangun sama industri, bagaimana supaya mereka itu tetap bisa beraktivitas. Nah ternyata ini jadi role model baru nih, percontohan,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x