Network
KABAR BANTEN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab cuaca ekstrem yang menerjang sebagian wilayah di Indonesia, terutama yang kini telah memasuki musim hujan dan mengalami puncaknya pada Januari dan Februari 2021.
Selain munculnya pusat tekanan rendah di Australia bagian utara, kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia yang mendorong terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
Berdasarkan laporan BMKG, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021 di sebagian Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua.
Baca Juga: Perhatian!Kondisi Atmosfir tak Stabil, Cuaca Ekstrem Mengancam, Banten dan DKI Siaga Banjir Bandang
“Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan,” tulis BMKG yang dikutip KabarBanten.com dari bmkg.go.id.
Analisis BMKG juga menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan. Kondisi itu dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
Baca Juga: Cikalumpang Meluap, Citasuk Padarincang Dilanda Banjir Ratusan Rumah Terendam
Dalam periode sepekan ke depan, diprediksi akan terjadi curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Curah hujan dengan intensitas lebat itu, berpotensi melanda 38 provinsi di Indonesia yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat.
