KABAR BANTEN - Peristiwa Gempa Lampung berkekuatan magnitudo 5,2 dan magnitudo 5,3 yang berturut-turut terjadi dalam waktu 12 menit, pada Sabtu 13 Februari 2021, ternyata berpusat di zona megathrust.
BMKG telah mengungkap hasil analisa gempa doublet Lampung yang hanya berselisih 12 menit tersebut.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa pertama M5,2 memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip) dan pada gempabumi kedua M5,3 memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dampak dari gempa tersebut, guncangan pertama dirasakan di Semaka Baru III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, dengan getaran seakan akan truk berlalu. Begitu juga di Krui, Liwa, Suoh, Way Krui dan Bangkunat II-III MMI dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, berturut-turut terjadi dalam waktu 12 menit yang melanda Lampung, berpusat di zona megathrust. “Gempa doublet selatan Lampung hanya selisih 12 menit, berpusat di zona megathrust,” katanya dalam akun twitter @DaryonoBMKG.
Gempa doublet selatan Lampung hanya selisih 12 menit, berpusat di zona megathrust. pic.twitter.com/8wvABqWGIq— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) February 13, 2021