KABAR BANTEN - Warga Suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak sangatlah mandiri.
Kemandirian warga Suku Baduy terlihat dari aktivitas sehari-harinya dari mulai bercocok tanam, hingga membuat kerajinan tangan bahkan hingga pekakas pertanian.
Alat-alat pertanian juga dibuat sendiri oleh Suku Baduy, seperti kored, golok. Khusus pembuatan golok di Perkampungan Baduy ada yang menarik dan perlu untuk diketahui.
"Karena tidak semua pande-pande besi bisa melakukannya," kata Kepala Museum Multatuli Lebak Ubaidillah Muchtar yang mengutip dari buku berjudul Potret Kehidupan Masyarakat Baduy karya Djoewisno MS, kepada KabarBanten.com, Rabu, 17 Februari 2021.
Baca Juga: Lantik Ratusan Pejabat, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya Tekankan Tipikal Aparatur Seperti Ini
Lebih lanjut Ubaidillah menjelaskan, untuk pembuatan golok yang terkenal berada di kampung Batu Beulah. Pujangga tempanya Dainci (almarhum), sekarang ini kebolehannya turun kepada anaknya Jaki.
Dari hasil tempaannya orang mudah mengenal, kalau golok buatan kampung Batu Beulah, harganya pun bersaing dan suiit untuk mendapatkannya bila tidak memesan terlebih dulu.
"Dua jenis golok hasil buatan pemande Baduy. Yaitu golok dapur dan golok pakaian atau Golok Sulangkar," katanya.
Jenis golok dapur, tajam, kuat dan enak dipakai ini, biasanya digunakan untuk memotong, membelah, meraut dan mengupas keperluan hari -hari di rumah tangga.