Baca Juga: Sekda Lebak Mau Pensiun, BKPSDM Belum Bahas Pengganti Dede Jaelani
Golok sejenis ini hampir ada di Kampung yang ada pemandenya, dan bisa dijual secara bebas. Dalam sehari, pemandenya bisa memproduksi 4-5 golok.
Sedangkan jenis Golok Pakaian atau Sulangkar, itu tajam, kuat, beracun, berpamor. Jenis ini dibuat sangat terbatas, dan hanya atas dasar pesanan. Dengan ukuran yang ideal 35 - 37 centimeter panjangnya,0,97 kilogram beratnya,6 centimeter beratnya, 2 milimeter tebalnya.
Bahan baku jenis Golok Sulangkar ini terdiri dari besi, kuningan, timah, tembaga, almunium, dibakar sampai menjadi satu bundar seperti telur. Kemudian baru ditempa secara bertahap.
Pembutannya memakan waktu sampai tahunan. Ketika mengukur bentuk, liwat bakaran dan tempaan biasanya tiap bulan Mulud tanggal 14 sampai 3 atau 7 mulud.
Setelah selesai diproses lagi dengan beberapa ramuan, kemudian disenyawakan dengan bisa binatang, diantaranya bisa ular tanah, ular cobra.
Selanjutnya golok dianginkan selama satu minggu, di tempat khusus, sambil diberi mantera - mantera untuk pamor.
Sambil menunggu waktu satu minggu, pembuatnya mencari kayu rengas dan kayu cicaah, pohon kayu yang hidupnya di hutan dan di pinggir sungai. Kayu rengas untuk rangka dan tenggek caah untuk gagang.
Setelah selesai semuanya, pengetesan dilakukan untuk mengetahui keampuhan golok, dengan melukai batang pisang, tidak perlu banyak asal luka sedikit saja.