Baca Juga: Menapaki Jejak Wisata Sejarah di Kota Rangkasbitung
Selain itu, saat di Bayah ia juga membangun panggung untuk sandiwara dan pos rapat buat pekerja berukuran 30-60 meter.
"Yang menarik ia juga bikin ikatan seni dan olahraga. Bikin klub Pantai Selatan," katanya.
Ubaidilah mengatakan, kisah hidup Tan Malaka ini dapat dikatakan sangat lengkap karena sudah menjalani hidup berpindah tempat dan beragam profesi.
"Tan Malaka juga sempat menjadi guru dan juga seorang penulis. Salah satu karyanya Buku berjudul Madilog, merupakan karya paling berpengaruh dalam sejarah Filsafat Indonesia modern," ujar Ubaidilah.***