Banjir Tangerang Terprediksi BMKG, Terungkap Penyebabnya, Warga Diminta Tetap Waspada

- 20 Februari 2021, 16:40 WIB
Tangkapan gambar zoom Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara daring, Sabtu 20 Februari 2021.
Tangkapan gambar zoom Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara daring, Sabtu 20 Februari 2021. /Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bencana banjir Tangerang dan daerah-daerah lain seperti Jakarta ,Bogor dan Bekasi, Sabtu 20 Februari 2021 ini.

Ada sejumlah hal yang menyebabkan banjir Tangerang tersebut cukup luas. BMKG memprediksi penyebab itu tetap berlangsung hari ini, karena itulah BMKG meminta masyarakat tetap waspada namun tidak panik.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring pada Sabtu 20 Februari 2021 mengatakan jika bencana banjir Tangerang telah terprediksi sejak Kamis 18 Februari 2021. Dimana saat itu Jabodetabek diprediksi akan diguyur hujan ekstrem secara merata selama 24 jam.

Baca Juga: Banjir, 290 Gardu Listrik di Tangerang Padam, PLN: Untuk Keselamatan 

"Sesuai prediksi BMKG sejak dua hari terakhir, Jabodetabek akan diguyur hujan lebat dan sangat lebat. Lebat itu hujan dengan intensitas 50 milimeter dan sangat lebat itu hujan berintensitas 100-150 milimeter. Itu semua terjadi selama 24 jam," katanya.

Dwikora mengatakan, terdapat 3 faktor hujan ekstrem penyebab banjir Tangerang. Pertama ada serakan udara dari Asia pada Kamis 18 Februari dan Jumat 19 Februari 2021.

"Ada aktifitas serakan udara yang cukup signifkan. Ini akibat ada peningkatan awan hujan di Indonesia bagian barat," ujarnya.

Baca Juga: Banjir 80 Cm, Pintu Tol Bitung Tangerang Ditutup

Kedua, lanjut Dwikorita, terjadi gangguan atmosfer di zona ekuator. Ini menyebabkan terjadinya pelambatan dan pertemuan angin tepat di wilayah Jabodetabek.

"Ada pelambatan atmosfer dari arah utara, lalu berbelok tepat di atas Jabodetabek. Saat berbelok dan melambat, terjadi peningkatan awan hujan. Akhirnya terjadilah hujan ekstrem," tuturnya.

Ketiga, Dwikorita mengatakan terjadi labilitas dan kebasahan udara di wilayah Jawa bagian barat yang cukup tinggi. Ini pun menjadi penyebab tumbuhnya awan hujan di wilayah Jabodetabek.

Baca Juga: Banjir Kepung Tangerang Raya, Ribuan Warga Mengungsi

"Jadi tiga faktor itulah penyebab hujan ekstrem yang terjadi dini hari tadi," ucapnya.
Dwikorita pun menerangkan, kondisi tersebut berpotensi tetap terjadi hingga Sabtu 20 Februari 2021 malam.

Intensitas hujan tersebut akan berkurang pada Ahad 21 Februari 2021, namun akan kembali naik pada Senin 22 Februari 2021 dan Selasa 22 Februari 2021.

"Secara umum, hujan ekstrem akan silih berganti hingga Maret. Itu terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. April barulah melemah," katanya.

Baca Juga: Di Kabupaten Tangerang, Ratusan Rumah dan Sejumlah Tempat Ibadah Terendam Banjir

Diketahui, banjir Tangerang terjadi setelah hujan ekstrem melanda sejak Sabtu 20 Februari 2021 dini hari. Hujan berkapasitas lebat dan sangat lebat membuat aliran-aliran sungai dan kali di Tangerang meluap.

Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hampir seluruh kecamatan di kota tersebut terendam banjir. BPBD Kota Tangsel mencatat, terdapat 14 titik banjir dengan wilayah terparah Pondok Aren dan Serpong Utara.

Di Kota Tangerang, terdapat 7 titik di 4 kecamatan yang terendam banjir. Pemkot Tangerang telah mendirikan dapur umum dan tempat pengungsian di kantor-kantor kecamatan serta musala.

Baca Juga: Bertemu dengan Teten Masduki, Shopee Sebutkan Dominasi Pedagang Lokal dan UMKM di Platform Capai 97 Persen

Sementara situasi yang sama terjadi di Kabupaten Tangerang. Di Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, banjir setinggi 1,2 meter merendam ratusan rumah warga.

Sejumlah tempat ibadah pun tidak luput dari banjir Tangerang itu. Contohnya Vihara Bumi Nusantara di Kawasan Karawaci Binong, Curug, itu terendam air dengan ketinggian 60 sentimeter.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x