KABAR BANTEN - Setelah purnabakti, Bupati Pandeglang periode 2011-2016, Erwan Kurtubi menjalani aktivitas sebagai petani dengan membudidayakan sayur Pakcoy.
Budidaya sayur Pakcoy yang dilakukan Bupati Pandeglang periode 2011-2016 (Erwan Kurtubi) tersebut menarik perhatian dari Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang dengan harapan masyarakat dapat mengikutinya.
Budidaya sayur Pakcoy yang dikembangkan Bupati Pandeglang periode 2011-2016 Erwan Kurtubi ini menggunakan media hidroponik. Hasilnya pun dinilai cukup bagus karena menjadi sayuran organik.
Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Pemprov Banten Usulkan Pengembangan Kota Baru ke Pemerintah Pusat
Adapun jenis sayuran ditanam selain Pakcoy, adalah Selada, Caesim dan Kangkung.
"Purnabakti jangan menghalangi ide dan langkah," ujar Mantan Bupati Pandeglang periode 2011-2016 Erwan Kurtubi saat menerima kunjungan Kepala Dinas Pertanian Budi Suhardiman beserta rombongan seperti dikutip KabarBanten.com dari akun Instagram @distan_pandeglang, Kamis, 25 Februari 2021.
Menurut Erwan Kurtubi, bertambah usia justru harus bertambah aktivitas. Sehingga tetap bugar, pikiran fresh dan semakin dekat dengan keluarga. "Disamping itu, ternyata budidaya sayur bernilai ekonomi juga. Alhamdulillah," ujar Erwan Kurtubi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Budi Suhardiman menuturkan, setelah purnabakti Erwan Kurtuni setiap hari bercengkerama dengan budidaya tanaman Pakcoy, Selada, Caesim dan Kangkung.
"Purnabakti justru telah menumbuhkan ide dan inovasi baru. Berbekal bangunan berukuran 8 meter x 10 meter dengan modal 4 rak besar instalasi hidroponik di dalamnya," ujar Budi.
Baca Juga: Budidaya Rumput Laut di Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang, Tingkatkan Ekonomi Warga Pesisir
Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Wahyu menambahkan, penanaman sayuran dengan media hidroponik di Kabupaten Pandeglang memang mulai tumbuh dan pangsa pasar terus dibangun.
"Karena dengan metode hidroponik tentunya penanganan berbeda, biaya operasional juga berbeda sehingga nilai jual pun lebih tinggi dan hasilnya cenderung menjadi sayuran organik," katanya.
Baca Juga: Importir Datang Berinvestasi, Irna Narulita: Kabupaten Pandeglang Siap Jadi Sentra Bawang Putih
Selain itu, untuk mendapatkan hasil maksimal perlu dilakukan perawatan yang maksimal. Terutama dalam upaya mencegah serangan hama.
"Penanganan organisme pengganggu tanaman, proses budidaya dan pemanenan juga tetap harus diperhatikan," tuturnya.***