Melihat Asal Usul Lapas Rangkasbitung, Dibangun Tahun 1918, Sumur Tua Masih Terpelihara Sampai Sekarang

- 28 Februari 2021, 09:05 WIB
Caption Bangunan Lapas kelas III Rangkasbitung atau Roemah Pendjara tahun 1950-an.
Caption Bangunan Lapas kelas III Rangkasbitung atau Roemah Pendjara tahun 1950-an. /Dok. Lapas Kelas III Rangkasbitung)

KABAR BANTEN - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung yang sebelumnya bernama Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Rangkasbitung dibangun pada Tahun 1918.

Lapas Kelas III Rangkasbitung yang beralamat di Jalan Multatuli No.2 Rangkasbitung Kabupaten Lebak ini memiliki luas tanah  4.605 M2 dan Luas Bangunan 1288 M2. 

Lapas Kelas III Rangkasbitung sebelum Indonesia Merdeka namanya ialah Bangunan Roemah Pendjara.

Bangunan Rumah Pendjara Rangkasbitung dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1918 dengan struktur bangunan blok hunian terdiri dari 12 kamar yang diperuntukan untuk kamar hunian para terpidana dan juga terdapat 1 (satu) bangunan yang terdiri dari 3 kamar pengasingan. 

Baca Juga: Ikut Rintis Kemerdekaan Republik Indonesia Bersama Tan Malaka, Dua Pemuda Rangkasbitung Masuk Catatan Sejarah

"Bangunan memiliki struktur yang sangat kokoh dengan ketebalan tembok sebesar 52 centimeter dengan konstruksi bata besar ukuran 35 centimeter. Arsitekturnya memperhatikan kesehatan setiap kamarnya memiliki pintu kamar dan ventilasi, jendela yang khas dan sangat memadai dengan 2 lipat pintu pengaman terbuat dari kayu jati tua dan besi full yang kokoh," kata Kasubsii Pembinaan Lapas III Rangkasbitung Eko Yogaswara, Sabtu 27 Februari 2021.

Sementara untuk arsitektur langit-langit dan ventilasi udara bagian atas terdapat rongga udara berbentuk cerobong (rongga).

"Selain itu, adanya Sumur Tua yang sampai saat ini masih terpelihara dengan baik. Pada masa lalu dipergunakan sebagai sumber air kehidupan di dalam Roemah pendjara Rangkasbitung," katanya.

Baca Juga: Iti Octavia Jayabaya Pecahkan Rekor, Jadi Bupati Perempuan Pertama dalam Sejarah Kabupaten Lebak

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah