Santet Heboh di Dunia Maya, Ini Pandangan Sekretaris Umum MUI Kota Serang

- 9 Maret 2021, 14:38 WIB
Amas Tadjuddin
Amas Tadjuddin /

KABAR BANTEN – Kata santet ramai dan heboh di dunia maya pasca pernyataan Ketua DPD Demokrat Banten dalam menyikapi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang menetapkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moledoko.

Iti Octavia Jayabaya menyatakan pernyataan santet  hanya  puncak kekesalan pengurus DPD Demokrat Banten dan tidak ada niatan untuk melakukan hal tersebut.

Sekretaris Umum MUI Kota Serang H Amas Tadjuddin memberikan pandangan mengenai istilah santet.

“Makna santet bagian dari kepercayaan tradisional yang bertujuan hendak mencelakai seseorang dengan berbagai sebab seperti adanya dendam kesumat, sakit hati mendalam, iri hati, dengki jahil kaniaya, putus cinta, dan lain lain,” tuturnya, Selasa 9 Maret 2021.

Baca Juga: Kenang Sosok Ketua Baznas Kota Serang, Amas: Almarhum Tokoh Inspiratif Dunia Perzakatan

Amas yang juga Sekretaris Umum PWNU Banten ini mengatakan santet atau sering disebut teluh, dalam prakteknya dilakukan pelaku (dukun santet) dari jarak jauh menggunakan media seperti jarum, pisau kecil, paku, silet, rambut, poto (era digital), boneka,  dan lainya.

“Santet dalam tradisi lain setara dengan sebutan sihir, maka sejak jaman baheula (nabi) praktek sihir dihukumi terlarang,” jelasnya.

Menurut Amas, penggiat atau dukun santet atau ahli sihir dalam realitasnya wajib bersekutu dengan jin, iblis, dan setan, sebagai syarat untuk memperoleh bantuan kesaktianya mengirim media santet dimaksud kepada yang dituju (korban).

Baca Juga: Amas Tadjuddin: Santri tak Boleh Terpapar Virus Terorisme

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x