Sementara, Ketua Gerakan Mahasiswa Sastra (Gemasa), Agus Jubaedi mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan merupakan respon atas kondisi pendidikan saat ini yang terjadi di beberapa daerah terutama di daerah-daerah pelosok.
Baca Juga: Banyak Area 'Blank Spot', Belajar Virtual di Kabupaten Lebak Terganggu
Sebagai seorang mahasiswa dan juga tergabung dalam sebuah komunitas, pihaknya menyadari akan peran pentingnya dalam turut serta membangun daerahnya.
Pihaknya menyadari berdasarkan potret dilapangan terutama di daerah pelosok, dimasa pandemi ini banyak anak yang tidak mendapatkan pendidikan dengan maksimal.
"Pembelajaran virtual terkadang banyak menuai kendala bagi anak pelosok. Selain dari fasilitas, sinyal dan lain sebagainya, ada juga yang putus sekolah karena berbagai problem" katanya menjelaskan.
"Dengan adanya kegiatan seperti ini, semoga bisa memotivasi anak-anak untuk terus bermimpi dan memiliki cita-cita yang tinggi," ucapnya mengharapkan.
Disamping itu, Inisiator Fino Badut, Aldi Reihan menjelaskan, bahwa kegiatan yang dilakukan juga sebagai upaya dalam menebarkan virus literasi.
Baca Juga: Viral Video Kucing Dibunuh, Fanny Ghassani Sampaikan Kekesalannya, Netizen Pun Ikut Marah
"Pentingnya ambil peran dalam peningkatan budaya literasi dalam membangun mimpi di pelosok, Kami dari Fino Badut membuka jalan untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak. salah satunya Kegiatan kolaborasi untuk negeri ini" ujar Aldi.