KABAR BANTEN - Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo meminta agar masyarakat Banten jangan sering hamil. Hal itu dikarenakan angka stunting di Banten masih cukup tinggi.
Hasto Wardoyo mengatakan hari ini nampak sekali bahwa stunting adalah problem yang jadi perhatian, salah satu yang mendasari adanya stunting karena masalah air bersih. Akan tetapi, selama ini sudah banyak bantuan diberikan untuk masalah air bersih tersebut melalui Pamsimas. Namun bantuan tersebut tidak dimanfaatkan oleh masyarakat karena perkara non teknis.
"Sudah dikasih bantuan Pamsimas tapi tidak di manfaatkan alasannya non teknis seperti karena air dari makam, terus ada yang tidak dimanfaatkan karena bayar jadi perilaku itu luar biasa, (upaya mengatasi) stunting itu harus merubah perilaku untuk hidup bersih dan sehat dari lingkungan," ujarnya kepada Kabar Banten saat ditemui di Sindang Sari Kecamatan Pabuaran, Senin 22 Maret 2021.
Ia mengatakan stunting ada juga sebagian dari kalangan difabel. Hal ini penting bagi kepala desa bahwa difabel harus mendapat perlakuan berbeda dari yang tidak difabel.
"Difabel banyak yang urusannya stunting tidak bisa dianggap stunting karena ada cacat secara fisik ini harus diperhatikan," ucapnya.
Mantan Bupati Kulonprogo tersebut berharap di Banten jangan terlalu sering hamil, terlalu banyak anak, terlalu muda nikah dan terlalu tua untuk hamil.
"Saya berharap di Banten jangan terlalu sering hamil, terlalu banyak anak terlalu muda nikah dan terlalu tua untuk hamil itu pesan saya," tuturnya.
Baca Juga: 2021, BKKBN Lakukan Pendataan Keluarga dan Penanganan Stunting