- Mathla’ul Anwar, disingkat M.A., didirikan pada tahun 1334 H/1916 M di Menes Banten.
- Dasar : Islam sepanjang ajaran Ahli Sunnah wal Jama’ah.
- Tujuan : Terwujudnya pendidikan dan ajaran Islam di kalangan umat dan masyarakat Islam.
- Usaha : antara lain mendirikan madrasah-madrasah, pondok pesantren dan tempat-tempat Ibadah.
Kemudian, menetapkan susunan Pengurus Besar (Hoofd Bestuur) yang antara lain terdiri dari Ketua Umum (Presiden), Wakil Ketua (Vice Presiden), dan sekretaris.
Selanjutnya, struktur organisasi diatur untuk tingkat Kabupaten dibentuk Perwakilan (Kon-sultan) yang dipimpin oleh seorang Konsul, untuk tingkat Kecamatan (Onderdistrik) dibentuk sub Perwakilan (Sub Konsultan) yang dipimpin oleh Sub Konsultan, untuk di tiap madrasah dibentuk Pengurus Cabang. Pada Muktamar pertama ini terpilih sebagai Ketua Umum Mathla’ul Anwar adalah K.H. E. Moh. Yasin.
Baca Juga: Terpilih jadi Ketum Mathla'ul Anwar Periode 2021-2026, Embay Mulya Syarief Ajak Kader Lakukan Ini
Muktamar II
Pada tahun 1937 dilangsungkan Kongres (Muktamar) II, sesuai dengan bunyi Anggaran Dasar yang menetapkan bahwa kongres diadakan setiap tahun. Dalam kongres II ini tidak banyak hal yang dikemukakan.
Susunan Pengurus Besarpun tidak mengalami perubahan. Kongres II semestinya diadakan pada tahun 1938, tetapi karena pada tahun itu Ketua Umum (Presiden) Pengurus Besar Mathla’ul Anwar K.H.E. Moh. Yasin meninggal dunia, maka Kongres II ditunda pelaksanaannya hingga tahun berikutnya.
Muktamar III
Muktamar III Mathla’ul Anwar dilangsungkan pada tahun 1939 dan selama itu kedudukan Ketua Umum (Presiden) kosong. Jabatan tersebut dipangku Wakil Ketua (Vise Presiden) yaitu K.H. Abdulmukti sampai terpilihnya Ketua Umum baru.
Pemilihan Ketua Umum pada Kongres III tahun 1939 cukup serius dan mengalami ketegangan di kalangan masyarakat. Dua orang calon Ketua Umum tampil. K.H.E. Djunaedi, putra K.H.E. Moh Yasin, ketua umum yang baru meninggal dunia, yang juga salah seorang pendiri bahkan arsiteknya pendirian Mathla’ul Anwar.
Lawannya adalah E. Uwes Abubakar yang dicalonkan oleh K.H. M. Abdurrahman yang juga sebagai salah seorang pendiri Mathla’ul Anwar.