Namun begitu, secara tidak langsung keberadaan dua bibit siklon tropis ini dapat berkontribusi cukup signifikan pada peningkatan labilitas atmosfer dan pertumbuhan awan hujan.
Baca Juga: Banyak Dikeluhkan, Akhirnya Menag Bongkar Penyebab Antrean Jemaah Haji Sangat Panjang
BMKG melalui akun twitter resmi Humas_BMKG memperingatkan masyarakat untuk waspada potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.
Hasil analisa dinamika atmosfer laut menunjukkan bahwa La Nina masih berlangsung paling tidak hingga Mei 2021.
Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia.
Ini bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang dapat berkontribusi pada peningkatan awan hujan.
Baca Juga: Fabio Quartararo Juarai MotoGP Doha 2021, Johann Zarco Pimpin Klasemen Sementara Pebalap MotoGP 2021
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat.
Tidak hanya itu, hujan ekstrem tersebut diprediksi disertai angin kencang dan gelombang laut tinggi dalam sepekan kedepan.
BMKG melansir sebagian besar wilayah di pulau Sumatera, pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, hingga Sulawesi, potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang terjadi.