Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, Warga Tangerang Raya Pilih Mudik Lebaih Awal, Ini Langkah Dishub

- 8 April 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi mudik Lebaran 2021 yang dilarang oleh pemerintah
Ilustrasi mudik Lebaran 2021 yang dilarang oleh pemerintah /Rainer Prang/pixabay

 

KABAR BANTEN - Sejumlah warga perantauan di Tangerang Raya memilih mudik lebih awal. Hal ini setelah adanya pengumuman larangan Mudik Lebaran 2021 oleh pemerintah.

Yayuk misalnya, warga Larangan, Kota Tangerang ini mudik ke Solo dan mengaku pulang kampung lebih awal sebelum larangan Mudik Lebaran 2021 diterapkan.

“Karena anak juga sekolah online, dan suami juga tidak berdagang lagi. Kami sekeluarga mudik lebih awal dan mau merasakan puasa di kampung saja. Kalau pas Mudik Lebaran 2021, pasti tidak boleh,” katanya, Kamis, 8 April 2021.

Terkait hal itu Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang akan melakukan pencegahan mudik skala mikro.

Baca Juga: Ramadan 1442 Hijriah, SOTR dan Takbir Keliling Dilarang di Kota Tangerang, Tarawih Dibolehkan

Kepala Dishub Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan, anggota dishub akan melakukan pencegahan dengan cara mendatangi RT dan RW untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk tidak mudik lebaran karena masih pandemi.

“Karena masih pandemi, kami melakukan penjagaan mulai di sektor mikro. Seperti tingkat RT dan RW untuk pelarangan mudik, hal tersebut untuk mencegah adanya kenaikan kasus juga melindungi keluarga di kampung halaman,” tuturnya.

Wahyudi mengatakan bahwa pihaknya bersinergi dengan Satuan Gugus Tugas Covid-19 tingkat Kota Tangerang. Mulai dari dinas kesehatan dan satpol PP juga akan turun ke masyarakat mengimbau agar tahun ini tidak mudik kembali karena kondisi yang masih belum memungkinkan.

Baca Juga: Kota Tangsel Kembali Masuk Zona Merah Covid-19, Pemkot Klaim Ada Perbedaan Data Pusat dan Daerah

“Kami turun langsung ke RT dan RW untuk memberikan sosialisasi agar warganya tidak mudik. Karena dengan cara tersebut masyarakat bisa memahami karena kondisi masih dilanda pandemi Covid-19. Jika saya keluarga, maka tahan terlebih dahulu untuk mudik,” paparnya.

Ia menjelaskan, Pemkot Tangerang akan melakukan penjagaan yang dilakukan di tiap-tiap jalan protokol. Pembuatan posko jaga pun sedang disiapkan, nantinya posko penjagaan akan diisi personel gabungan untuk memantau apakah ada warga yang mudik.

“Ada check point untuk penyekatan. Kalau ada yang mudik kami suruh pulang lagi oleh petugas, sepertinya akan sama seperti tahun lalu. Petugas akan mengawasi mobil yang membawa penumpang lebih,” ucapnya.

Baca Juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Pemkab Siapkan Penyekatan di Kabupaten Tangerang

Sementara itu di Kota Tangsel, dinas perhubungan setempat memastikan tidak ada aktifitas mudik sebelum puasa tahun 2021 ini. Pihaknya mengaku juga telah berkoordinasi dengan dua terminal dan agen-agen Perusahaan Otobus (PO) yang ada untuk tidak mengangkut penumpang mudik.

"Tentunya kami mengikuti aturan pusat, sebenarnya Tangsel bukan jalur lintas pemudik. Mungkin mengantisipasi adanya pemudik kita hanya mengcover pergerakan orang dari dua terminal tipe A di Pondok Cabe dan tipe C di BSD," ungkap Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Ika saat dikonfirmasi, Kamis 8 April 2021.

Menurut dia, ritual mudik di kota Tangsel, tidak seperti kota-kota lain. Apalagi saat ini, sosialisasi larangan mudik lebaran pada tahun ini telah digencarkan.

"Paling kita mengantisipasi di terminal-terminal, kemudian pada 5 stasiun KRL yang ada di Tangsel," jelasnya.

Baca Juga: Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, Ini yang Dilakukan Pemkot Tangerang

Ika menegaskan, nantinya pada H-7 dan +7 lebaran, dishub bersama Satuan Lalu Lintas Polres Tangsel, satpol PP dan dinas kesehatan akan kembali mendirikan posko untuk menghalau aktifitas mudik lebaran.

"Kalau biasanya posko untuk memantau arus mudik, kali ini kita untuk menghalau aktifitas tersebut. Kemudian untuk memantau dan mengatur arus lalu lintas, mengantisipasi kepadatan dan kemacetan di 7 titik yang biasa kami dirikan di wilayah Tangsel," jelasnya.

Dia mengaku, saat ini selain dua terminal Pondok Cabe dan BSD, agen-agen PO Bus yang ada di wilayah Tangsel, juga telah disosialisasikan larangan mudik. "Pada agen-agen PO bus kita larang mereka menaikan penumpang kecuali di terminal. Kalau ketahuan dari agen PO menaikan penumpang kita berikan sanksi," beber Ika.

Diketahui pemerintah melalui Menko PMK sudah menetapkan larangan mudik lebaran mulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021. Selama itu, pemerintah mengimbau agar warga tidak melakukan aktivitas yang berpotensi menimbulkan kerumunan sehingga menyebarkan virus corona.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2021 Dilarang Pemerintah, Pertanyakan Implementasi Mudik, dr Tirta Ingatkan Hal Ini

PO Bus Menjerit

Larangan Mudik Lebaran 2021 yang jatuh di tengah pandemi Covid-19 membuat sejumlah agen Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Pondok Cabe, Pamulang, Tangsel mengeluh dan tertunduk lesu. Penantian akan datangnya penumpang secara berbondong-bondong, seperti yang dijumpai pada tahun-tahun sebelum Covid-19, kini tak kunjung tiba.

Imbas terhadap sektor transportasi ini berdampak begitu signifikan. Seperti yang dikeluhkan FX Sadino (71) penjaga Agen PO Gunung Mulya, agen bus yang melayani perjalanan ke Jawa Tengah. "Ya merosot banget," ujar Sadino.

Perbandingan jumlah penumpang sebelum dan sesudah Covid-19 mewabah, berbeda sangat jauh. Hal itu juga, kata Sadino, tentu menyebabkan omzet perusahaan merosot begitu tajam.

"Jika kalau dilihat dari jumlah penumpang ya (menurun) jauh, dibanding sebelum (pandemi) Covid-19. Omzet pasti ya minim sekali. Turunnya sekitar 85 persen. Sedangkan penumpang, biasanya penuh sekarang paling bawa 15 orang," ucap dia.

Baca Juga: Pemerintah Larang Mudik Lebaran, Berikut Tanggal Berlakunya

Sadino menilai, seharusnya mudik tak perlu dilarang. Sebagai gantinya, protokol kesehatan yang harus ditekankan kepada para penumpang.

Pasalnya, kata Sadino, banyak masyarakat yang menjadikan mudik sebagai tradisi. Banyak orang yang sengaja menunggu momen mudik di setiap tahunnya. Terutama ketika bulan puasa dan menjelang lebaran.

"Ya sebenarnya kalau menurut saya pribadi, tidak harus dilarang tapi protokol kesehatan yang harus diterapkan. Protokol kesehatan saja itu yang harus betul-betul diperketat, Mudik Lebaran 2021 jangan dilarang," ujarnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x