Miris! Usaha Bangkrut Akibat Pandemi, Sejumlah Warga Lebak Pilih Mengais Sampah di TPA Dengung

- 15 April 2021, 16:45 WIB
Sejumlah pemulung di TPA Dengung.
Sejumlah pemulung di TPA Dengung. /Purnama Irawan/Kabar Banten

"Akhirnya saya bareng istri menjadi pemulung dari semenjak Covid-19. Ya alhamdulilah kalaupun tiap hari harus bergerumul dengan sampah ada tambahan penghasilan buat ekonomi keluarga," katanya.

Tarja mengaku, kalau rizkinya sedang bagus sehari dapat uang Rp70 ribu. Kalau dihitung rata - rata perharinya dapat Rp 50 ribu.

"Kita mulai mulungin sampah itu kalau hari biasa dari pagi sampe sore. Sedangkan kalau di bulan puasa Ramadan, setelah shalat Subuh itu langsung berangkat dan jam 11 WIB itu sudah istirahat nanti lanjut lagi sore, karena kan kalau siang panas, nanti enggak kuat puasa," katanya.

Pemulung lainnya Ace, selaku warga Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang mengaku, kalau sebelumnya ia sehari-hari berjualan bakso keliling.

"Dulu saya jualan bakso keliling, setiap hari dapat untung Rp200 ribu. Namun karena Pandemi Covid-19, gak bisa jualan lagi," katanya.

Ace mengatakan, dirinya tidak bisa jualan lagi karena biasanya mangkal di sekolah-sekolah. Sedangkan sekarang karena Covid-19 banyak sekolah tutup.

Baca Juga: Di Sekitar TPA Rawa Kucing, DPRD Kota Tangerang Desak Pemkot Relokasi Warga, Ada Apa?

"Sehingga karena Covid-19 saya gak punya penghasilan lagi. Ya mau enggak mau akhirnya saya pilih menjadi pemulung," katanya.

Ace berharap, Covid-19 dapat segera berakhir. Dirinya sudah tidak sabar ingin kembali memulai usaha jualan bakso lagi.

"Menjadi pemulung ini dibutuhkan tenaga ekstra. Kita harus kuat tanah panas dan tahan penyakit," katanya.***

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x