“Seperti di puncak dan lereng gunung rawan longsor, di sepanjang bantaran sungai rawan banjir atau banjir bandang, ataupun di sepanjang pantai rawan tsunami,” katanya saat mengunjungi Pantai Sendang Biru dan Pantai Tamban di Kabupaten Malang, Kamis, 14 April 2021, seperti dikutip KabarBanten.com dari bmkg.go.id.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pengetahuan masyarakat mengenai bencana dan bagaimana melakukan evakuasi mandiri saat bencana terjadi perlu ditingkatkan.
Dia mengatakan, Pemda juga harus melakukan upaya mitigasi yang konkret, seperti membangun rumah atau bangunan tahan gempa, menata ruang pantai yang aman tsunami.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,7 Guncang Selatan Jawa, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Selanjutnya, belajar cara evakuasi mandiri, dan meningkatkan kemampuan dalam merespons peringatan dini.
"Jujur diakui bahwa masih banyak yang menganggap sepele hal ini. Padahal ancaman gempa dan tsunami ini nyata dan bisa sewaktu-waktu terjadi," ujarnya.
Dwikorita mencontohkan soal jalur evakuasi yang menurutnya masih banyak yang kurang layak. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengganggu dan membahayakan warga yang hendak mengungsi jika jalur evakuasi tersebut dibutuhkan.
"Kita berpacu dengan waktu, jadi bagaimana caranya warga ini bisa lari secepat-cepatnya diwaktu emas yang tersisa sebelum gelombang tsunami naik ke daratan," jelasnya.
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG: Waspada Hujan Ekstrem, Merata di 4 Kabupaten dan Kota di Banten