Pemberontakan Geger Cilegon merupakan bentuk perlawanan terhadap cengkeraman penjajahan kolonial dan melepaskan diri dari kelaparan yang berkepanjangan akibat tanam paksa.
Perjuangan ini membawa dampak luar biasa dalam menyadarkan masyarakat.
Baca Juga: Usai Dilantik, Irna Narulita dan Tanto Warsono Arban Kompak Panggil Kepala OPD Pandeglang
Alhasil, setidaknya itu telah membuahkan perubahan yang tercermin pada tahun 1924.
Pada masa itu, Cilegon yang sudah berbentuk kawedanan telah memiliki perguruan Islam, yakni Perguruan Al Khairiyah dan madrasah Al Jauharatunnaqiyah.
Dua lembaga ini menjadi cikal bakal berkembangnya pendidikan di Cilegon.
Baca Juga: Razia Cipta Kondisi, Satlantas Polres Cilegon Sikat Puluhan Knalpot Brong
Seiring dengan perkembangan zaman, pada masa kemerdekaan, Cilegon yang dulunya daerah agraris mulai beralih ke era industri.
Hal ini diawali dengan berdirinya pabrik baja Trikora pada 1962. Pabrik baja ini berkembang pesat setelah keluarnya PP No.35/31 Agustus 1962 yang mengubah pabrik baja Trikora menjadi PT Krakatau Steel.
Hadirnya industri ini berdampak luas pada sektor lainnya. Seperti sektor perdagangan dan jasa.