“Meskipun tidak bisa ke sana untuk memantau langsung keadaan mereka, namun setiap saat kami selalu berkomunikasi dengan tokoh masyarakat di sana. Salah satunya dengan Bapak Kasiin, Kepala Dusun di Kampung Pamukiman,” katanya.
Ustad Karis mengapresiasi masyarakat setempat yang bersedia menerima 16 orang mantan pengikut aliran Hakekok dan membantu mereka dalam proses pembinaan.
“Alhamdulillah setelah dibina terus-menerus juga berkat dukungan masyarakat setempat, mereka telah menunjukkan perubahan. Malah salah seorang mantan pengikut Hakekok itu telah ditugaskan sebagai Kaom (pengurus) Mushala Al-Iman di sana,” katanya.
Sementara itu, Kepala KUA Kecamatan Cigeulis Tb. Andi memberikan apresiasi kepada PAI non PNS yang telah menunjukkan tanggung jawab dan kekompakan dalam membina mantan pengikut Hakekok.
Baca Juga: Pasca Kemunculan Aliran Hakekok, BPIP : Banten Jadi Perhatian Serius!
“Alhamdulillah saya lihat para PAI ini menunjukkan kebersamaan yang luar biasa. Sampai-sampai kalau mau mendatangi kediaman mantan Hakekok, mereka secara sukarela iuran supaya bisa memberi sesuatu kepada warga mantan Hakekok,” katanya.
Oleh karena itu, Ia berharap adanya bantuan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang maupun Kanwil Provinsi Banten sebagai bentuk dukungan terhadap warga yang telah menyatakan bertobat tersebut.
“Apalagi ini bulan Ramadan, bulan berbagi dan bulan penuh kebaikan. Kalau ada yang bisa kita berikan untuk mereka dari Kementerian Agama, alangkah baiknya,” ucapnya.***