Network
Perihal larangan mudik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat dan diberlakukan oleh Pemerintah Daerah, dia mengaku setuju. Namun menurut dia, pemerintah harus memperhitungkannya dengan matang.
"Ya bingung juga, di sisi lain setuju, tapi di sisi lain juga tidak setuju. Karena ada masyarakat dari kalangan lain yang terkena imbas perekonomian, terutama bagi yang memiliki usaha atau berdagang," tuturnya.
Baca Juga: Larangan Mudik 2021, Satgas Covid-19 Kabupaten Lebak Cegat Pemudik di Tiga Stasiun Kereta Api
Kemudian untuk para pekerja, khususnya perantau tidak bisa bertemu dengan keluarganya di kampung halaman.
"Kasihan mereka tidak bisa silaturahmi ke kampung halamannya untuk bertemu dengan keluarganya. Harusnya kan bisa ya, dengan tetap menerapkan prokes kalau antar kota, karena kan tidak sebesar provinsi wilayahnya," kata dia.
Calon penumpang lainnya, Hastri juga mengatakan hal yang sama, bila dirinya tidak mengetahui adanya penutupan stasiun.
"Kalau saya mau ke Rangkas, biasanya kan masih buka. Soalnya lihat di tv (berita) cuma yang dari Tangerang saja yang tidak boleh, ternyata di sini juga di tutup," katanya.
Dia pun memutuskan untuk tetap pergi ke Rangkas mengendarai angkutan umum. Namun, Hastari mengaku khawatir bila di tengah jalan nanti diminta untuk memutar balik.
"Kalau saya memang bukan mudik, mau pulang ke rumah orang tua, tapi nginep dua hari. Mudah-mudahan nanti di jalan enggak disuruh putar balik," ucapnya.
Sementara itu, pihak Stasiun Kereta Api Serang enggan memberikan keterangan kepada awak media saat dikonfirmasi terkait penutupan selama larangan mudik 2021 tersebut.***
