KABAR BANTEN - Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap Kabupaten merupakan salah satu wilayah rawan bencana gempa bumi dan tsunami.
Wilayah Banten dan khususnya Kabupaten Lebak menjadi wilayah rawan bencana gempa bumi dan tsunami yang dipicu aktivitas subduksi megathrust dan sesar lokal.
"Provinsi Banten umumnya dan khususnya Kabupaten Lebak merupakan salah satu wilayah rawan gempa bumi dan tsunami," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Hal itu dikatakan Dwikorita yang didampingi Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi saat membuka Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) BMKG di Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, 24 Mei 2021 yang dikutip Kabar Banten dari akun Instagram, @dwikoritakarnawati, Senin, 24 Mei 2021.
Dwikorita menjelaskan, wilayah Kabupaten Lebak menjadi daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami.
Selain dipicu oleh aktivitas subduksi megathrust, juga dipengaruhi oleh keberadaan aktivitas sesar-sesar lokal.
"Seperti Sesar Ujung Kulon, Sesar Cimandiri, Patahan Pelabuhan Ratu, dan terusan Sesar Semangko," katanya.
Di wilayah Kabupaten Lebak bagian Selatan terdapat beberapa objek wisata serta industri strategis yang membuat tingkat risiko terhadap bencana khususnya gempa bumi dan tsunami menjadi tinggi.
"Namun demikian tingkat risiko tsunami tersebut dapat kita kurangi dengan meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana tersebut. Salah satunya yaitu dengan Sekolah Lapang Geofisika (SLG) BMKG," katanya.