BNPT: Sebanyak 32 Juta Penduduk Indonesia Terpapar Radikalisme

- 27 Mei 2021, 05:44 WIB
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid saat menjadi narasumber acara FKPT Banten mengungkap 12,2 persen penduduk Indonesia terpapr radikalisme
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid saat menjadi narasumber acara FKPT Banten mengungkap 12,2 persen penduduk Indonesia terpapr radikalisme /Kabsr Banten/

“Untuk yang penduduk yang belum terpapar dalam kategori kalangan moderat kami lakukan vaksinasi idoeoogi atau kesiappsiagaan nasional. Sedangkan bagi yang terpapar dilakukan pendekatan melalui pemahaman moderasi agama.Mereka kami kategorikan sebagai orang tanpa gejala atau orang tanpa sadar,” katanya.

Ia mengatakan ciri masyarakat yang terpapar radikalisme yakni bersikap intoleran, ekslusif, dan sebar hoax.

Baca Juga: FKPT Banten: Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Beragama Palsu dan Sesat

“Terhadap hal ini maka perlu dilakukan kontra radikalisasi, kontra narasi dan kontra propaganda,” jelasnya.

Terhadap 17.000 orang yang telah masuk sel jaringan terorisme, pihaknya melakukan pengawasan dan penindakan.

Namun demikian, Nurwakhid mengakui karena keterbatasan petugas, yang dimonitor kurang dari separuhnya.

Baca Juga: Bersama BNPT, FKPT Banten Berikan Pemahaman Potensi dan Dampak Radikalisme

“Kami memiliki keterbatasan penyidik dan Lapas sehingga kami melakukan prioritas pengawasan yang sudah sangat berbahaya,” katanya.

Narasumber lain Kepala Badan Intelijen Negara (Kabinda) Banten Brigjen TNI Cahyono Cahya Angkasa mengatakan Banten merupakan daerah yang rawan dimasuki gerakan radikalisme terorisme.

“Hampir semua berpotensi. Gerakan radikalisme di Banten masuk dari pulau Jawa, Sumtera dan Timur Tengah,” katanya.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah