Incar Korban Lewat Medsos, Waspada Calo Kartu Kuning di Kabupaten Serang

- 14 Juni 2021, 13:27 WIB
Sejumlah pencaker saat mengantri untuk membuat kartu kuning di kantor Disnakertrans Kabupaten Serang, Senin 14 Juni 2021.
Sejumlah pencaker saat mengantri untuk membuat kartu kuning di kantor Disnakertrans Kabupaten Serang, Senin 14 Juni 2021. /Kabar Banten /Dindin Hasanudin

KABAR BANTEN - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Disnakertrans Kabupaten Serang meminta masyarakat agar waspada terhadap calo pembuatan kartu kuning. Hal itu dikarenakan para calo tersebut banyak beredar di media sosial untuk mencari korbannya.

Kepala Bidang Bina Penta Disnakertrans Kabupaten Serang Ugun Gurmilang mengatakan saat ini pihaknya masih banyak menerima laporan terkait keberadaan calo pembuatan kartu kuning. Padahal calo tersebut tidak bisa menjamin untuk membuatkan kartu kuning.

"Jadi jangan lewat calo, karena masih ada beberapa (Calo) yang memanfaatkan kesulitan mendapatkan antrean," ujarnya kepada Kabar Banten, Senin 14 Juni 2021.

Baca Juga: Bulan Kelulusan, Kantor Disnakertrans Kota Serang Dipadati Pemohan AK-1

Ia mengatakan pihaknya selama ini mengaku masih sering menerima pengaduan sulitnya mendapatkan antrean online. Hal tersebut yang kemudian dimanfaatkan oleh para calo dengan menawarkan jasa melalui messenger Facebook.

"Akhirnya kena transfer Rp 150 ribu, setelah tranfer dia (korban) kesini belum ada. Makanya jangan lewat calo. Baru satu pengaduan, makanya jangan adalagi, makanya saya sering statemen di media jangan tergiur sama calo," tuturnya.

Salah satu korban yang sempat diketahui, terjadi belum lama ini. Dimana kejadian tersebut berawal ketika ada seorang ibu yang menangis di kantornya.

Ibu tersebut mengaku sudah mendaftar onlins untuk membuat kartu kuning untuk keperluan mendaftar kerja di salah satu perusahaan di Serang timur. Dirinya mendaftar dengan dibantu seseorang yang diakuinya sebagai teman.

Baca Juga: Pelayanan Kartu Kuning di Kabupaten Serang Dibatasi

Namun setelah dicek datanya tidak ada. Ia pun kemudian mengaku jika yang membantu bukan temannya melainkan seseorang yang dikenalnya melalui media sosial. "Udah keluar uang katanya Rp 150 ribu, transfer katanya. Lewat medsos minta bantuan," tuturnya.

Karena tidak tega akhirnya Ugun pun membantu ibu tersebut membuat kartu kuning.

"Akhirnya saya ga tega selesai antrean saya bantu, dia belum online sama sekali, akhirnya di bantuin tapi dia sudah tertipu Rp 150," ucapnya.

Menurut ugun para calo tersebut biasa beredar di medsos. Dia mencari korban dengan menawarkan jasa, bukan hanya kartu kuning namun ada juga jasa membuat pajak, hingga BPJS.

Baca Juga: Nasib Pekerja Pasar Swalayan di Kota Serang, Disnakertrans akan Minta Keterangan Perusahaan

Oleh karena itu pihaknya pun secara tegas meminta agar pembuatan kartu kuning tidak diwakili. Jika diwakili maka harus dibuktikan dengan KTP dan KK baru dibantu pelayanan.

"Tadi pagi juga saya umumkan bahwa buat kartu kuning gratis," tuturnya.

Ugun mengatakan permintaan pembuatan kartu kuning pasca lebaran dan kelulusan diakuinya cukup banyak.

"Pencaker sudah bisa diprediksi karena tiap tahun pasti terjadi pasca lebaran dan kelulusan yang bikin kartu kuning. Tapi karena ada pandemi dari tahun 2020 sampai sekarang dibatasi sehari 150 orang," ujarnya.

Pembatasan dilakukan sebagai upaya agar dinas bisa menerapkan protokol kesehatan. Sehingga tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid 19.

"Karena contoh tahun sebelumnya pasca lebaran dan kelulusan kita tida kurang 700 orang, makanya daripada terjadi klaster baru dibatasi. Ini sudah koordinasi dengan gugus tugas. Pembatasannya melalui antrean online yang datang sudah punya antrean 1 -150 disana ada jamnya silakan datang ke kantor dinas walau nyatanya masyarakat datang sejak pagi walau sudah ada jamnya," tuturnya. (*)

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x