Jusuf Kalla mengungkapkan, kalau jembatan yang diresmikan ini dulunya sebelum putus diterjang banjir bandang hanya bisa dipakai dengan sepeda motor.
"Sekarang sudah bisa juga dengan mobil kecil," katanya.
Itu artinya, bisa tumbuh, karena akses transportasi hasil bumi maupun lainnya bisa lebih mudah. Bisa diangkut menggunakan mobil kecil.
"Sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat," katanya.
Baca Juga: Hujan Deras Mengguyur Kabupaten Lebak, Sungai Cilaki Meluap, Jembatan Penghubung Dua Kecamatan Putus
Manajemen dan C.S.R. PT Bukaka, Ir. Sofiah menuturkan, program CSR PT Bukaka di Kabupaten Lebak membangun 2 buah jembatan gantung.
"Jembatan pertama yang dibangun di Desa Banjar Irigasi dan jembatan ke-2 adalah jembatan gantung Ciberang di Desa Sajiramekar, Kecamatan Sajira," katanya.
Jembatan gantung di Banjar Irigasi, panjang bentangan 97 meter dan lebar 2,5 meter. Bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan ringan dengan standar beban maksimum 8 ton.
"Nilai pengerjaannya Rp4,9 miliar. Sedangkan jembatan Ciberang di Desa Sajiramekar, lebih pendek yakni 92 meter, intesitas beban 300 kilo dan nilai pengerjaan Rp2,9 miliar," katanya.
Jembatan Ciberang berbeda dengan jembatan Cikomara di Desa Banjar Irigasi. Jembatan Ciberang hanya bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda motor.