Network
"Kalau sebelum PPKM (darurat) itu bisa mencapai 40 orang, bahkan pertengahan Juni itu ada 42 orang dalam sehari," tuturnya.
Dijelaskan Hari, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Serang terus berupaya untuk menekan indeks mobilitas masyarakat.
Hal itu tak lain untuk mengejar target pada efektivitas penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Serang.
Salah satunya dengan rutin melakukan kontrol atau monitoring sejumlah titik keramaian dan daerah perbatasan.
Baca Juga: PPKM Darurat Kota Serang, Mobilitas Masyarakat Masih Tinggi
"Makanya kami juga tim dan petugas di lapangan rutin melakukan monitoring," katanya.
Dia juga mengklaim, apabila masyarakat dapat disiplin dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah, penyebaran Covid-19 pun dapat ditekan dengan baik.
"Tentu akan mengikuti. Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara otomatis akan menurun apabila tingkat mobilitas masyarakatnya sedikit," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Serang Syafrudin menegaskan, akan memutarbalikkan dan melakukan pengecekan tes usap atau swab terhadap masyarakat yang masuk ke Kota Serang tanpa melampirkan dokumen.
"Jadi kalau ada warga dari luar Kota Serang hendak masuk ke Kota Serang, harus menunjukkan surat antigen, hasil swab, dan kartu vaksin," tuturnya.
