Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, betapapun Belanda ingin sekali menguasai Banten dan menggulingkan Kesultanan Banten.
Hal tersebut dikarenakan melihat potensi rempah utama Banten terutama lada yang tumbuh subur.
Saat itu betapa hebatnya Kesultanan Banten mampu memonopoli Lada sebagai rempah yang miliki nilai jual tinggi, hingga menjadi Bandar atau pusat perdagangan Internasional, tentu menggiurkan Belanda.
Ditambah, dengan potensi pelabuhan yang dikuasai Kesultanan Banten membuat perdagangan di Banten berkembang pesat, memunculkan niat jahat Belanda yang ingin menguasai itu semua.
Begitu ingin berkuasanya Belanda di Banten, suatu ketika, Belanda pun berhasil menemukan kelemahan dalam internal Kesultanan Banten yang mampu meruntuhkan betapa digdayanya Kesultanan Banten saat itu.
Hingga akhirnya, Belanda pun berhasil menghasut Sultan Haji, anaknya Sultan Ageng Tirtayasa, untuk menggulingkan kekuasaan ayahnya sebagai Sultan Banten tersohor saat itu.
Bahkan, Belanda pun berhasil meminta izin kepada Sultan Banten ke-8 yakni Sultan Haji untuk membangun Benteng Speelwijk.
Sebagai Benteng yang disebut tempat pertahanan dan pemukiman masa Sultan Haji, hingga kini reruntuhan bangunannya masih dapat dilihat dan dinikmati keindahannya oleh penerus bangsa.
Selain Benteng Speelwijk, bangunan bersejarah masa peninggalan Kesultanan Banten yang menjadi bukti nyata sempat berkuasanya penjajah Belanda di tanah Banten adalah bangunan Kerkhoff.