Diasingkan Belanda Empat Tahun di NTT, Begini Curhatan Soekarno Lewat Surat Kepada Sahabatnya

- 24 Agustus 2021, 17:32 WIB
Arsip surat Soekarno sebelum menjadi Presiden Pertama Indonesia untuk sahabatnya Samuel Koperberg Sekretaris Java Institut pada tanggal 27 September 1935 yang menjadi koleksi Museum Multatuli, Kecamatan Rangkasbitung,  Kabupaten Lebak.
Arsip surat Soekarno sebelum menjadi Presiden Pertama Indonesia untuk sahabatnya Samuel Koperberg Sekretaris Java Institut pada tanggal 27 September 1935 yang menjadi koleksi Museum Multatuli, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. /Kabar Banten/Purnama Irawan/

 

KABAR BANTEN- Soekarno,  sebelum Indonesia merdeka atau menjadi Presiden Pertama Indonesia diasingkan ke Kabupaten Ende,  NTT selama empat tahun oleh Pemerintah Kolonial Belanda, terhitung sejak 1934 hingga 1938.

Selama tinggal di pengasingan di Kabupaten Ende,  NTT, Soekarno, sempat mengirimkan surat kepada sahabatnya Samuel Koperberg, Sekretaris Java Institut dan salah satu tokoh dalam kepengurusan Indiche Social Democratishe Partij (SDP,  sempalan ISDV).

Dalam surat bertitimangsa, 27 September 1935 itu, Sukarno (Soekarno) mengungkapkan kondisi di tempat pembuangannya, sepi, jalanan berdebu dan hawa panas di sebuah kota tepi pantai yang terletak di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Wamenag Ungkap Peran Jemaah Haji Pra Kemerdekaan, Berikut Sederet Tokoh Pentingnya

"Halo Sam, Sobatku aku kembali melihat sebuah tanda kehidupan. Kabar kami lumayan baik, istri dan anakku merasa bosan tapi mereka dalam keadaan baik, mereka tetap tabah," tulis Soekarno dalam surat dikirimkan untuk sahabatnya Samuel Koperberg, Sekretaris Java Institut yang salinannya tersimpan di Museum Multatuli,  Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Selanjutnya Soekarno mengungkapkan, kalau dirinya sedang sibuk berkebun.

"Aku sibuk berkebun dan belajar, istriku mengurus pekerjaan rumah, dan membaca koran berbahasa Sunda, anak perempuanku sekarang duduk di kelas satu HBS, dan mengambil ilmu kuliner," tulis Soekarno.

Baca Juga: Napak Tilas Kemerdekaan, Ketua PB MA Ungkap Indonesia Mustahil Merdeka Tanpa Satu Kunci Ini

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x