Sekda Banten dari Masa ke Masa, Ini Pejabat Terlama dan Tersingkat

- 26 Agustus 2021, 11:47 WIB
Ilustrasi Sekda Banten dari masa ke masa, dengan pejabat terlama dan tersingkat.
Ilustrasi Sekda Banten dari masa ke masa, dengan pejabat terlama dan tersingkat. /Pixabay

KABAR BANTEN - Sekda Sekda Banten Al Muktabar mundur dari jabatannya, merupakan orang ketiga setelah Ranta Soeharta dan Hilman Nitiamidjadja dalam sejarah Sekda Banten dari masa ke masa.

Sejak Provinsi Banten berdiri tahun 2000, sudah tujuh pejabat menduduki kursi Sekda Banten dari masa ke masa.

Berdasarkan data yang dihimpun kabarbanten.pikiran-rakyat.com, inilah daftar Sekda Banten dari masa ke masa.

Baca Juga: 13 Daftar Calon Sekda Banten, Berdasarkan Syarat Permenpan RB, Jika Lelang JPT Madya Dibuka

Pada masa awal pemerintahan Provinsi Banten di bawah kepemimpinan Gubernur Djoko Munandar, Sekda Banten pertama adalah Ayip Muflich.

Namun Ayip Muflich tak sampai dua tahun, digantikan Chaeron Mukson yang juga diganti sebelum masa pensiun.

Memasuki masa pemerintahan Ratu Atut Chosiyah, Sekda Banten beralih kepada Hilman Nitiamidjadja.

Namun Hilman Nitiamidjadja juga tak sampai pensiun, yang tiba-tiba mengundurkan diri.

Sejak pengunduran dirinya pada 1 April 2008, posisi Sekda Banten kembali berganti. Sosok berikutnya adalah Muhadi.

Setelah terlebih dahulu menjadi Pelaksana tugas (Plt) Sekda Banten, Muhadi didefinitifkan sebagai orang keempat yang duduk sebagai top birokrasi di Pemprov Banten.

Muhadi adalah Sekda Banten terlama sepanjang sejarah Pemprov Banten, yang berhenti sampai pensiun pada September 2014, di masa pemerintahan Gubernur Rano Karno.

Setelah Muhadi pensiun, pemerintahan juga berganti dari Ratu Atut Chosiyah ke Rano Karno yang menunjuk Kurdi Matin sebagai sekda pertamanya atau Sekda Banten ke-4 dalam sejarah Pemprov Banten.

Saat itu, Kurdi Matin adalah satu dari tiga besar calon Sekda Banten hasil lelang jabatan pertama. Selain Kurdi Matin, dua nama lainnya adalah Ranta Soeharta dan Eneng Nurcahyati.

Namun, Sekda Banten Kurdi Matin tak sampai setahun menjabat atau tersingkat dalam sejarah Pemprov Banten.

Kurdi Matin yang menjabat hanya 8 bulan dari 9 Januari - 24 Agustus 2015, digantikan Ranta Soeharta yang diambil dari daftar berikutnya hasil lelang jabatan JPT Madya pertama untuk posisi Sekda Banten.

Ranta Soeharta dilantik sebagai Sekda Banten pada 3 September 2015. Setelah hampir tiga tahun menjabat, namanya ramai dalam kontestasi Pilkada Kota Serang 2018.

Meski tak sampai masuk gelanggang Pilkada Kota Serang, namun Ranta Soeharta akhirnya benar-benar terjun ke politik di saat Pemprov Banten beralih kepemimpinan dari Rano Karno ke Wahidin Halim.

Sekda Banten ke-6 itu tercatat sebagai Caleg DPR RI dapil Banten 2 jelang Pemilu 2019, atau secara otomatis mengundurkan diri dari jabatannya.

Sampai kemudian Gubernur Banten Wahidin Halim mengeluarkan SK Pelaksana tugas (Plt) Sekda pada 17 Juli 2018.

Sejak mundurnya Ranta Soeharta, jabatan Sekda Banten dijabat Penjabat Ino S Rawita sampai hasil lelang jabatan akhirnya menakdirkan Al Muktabar sebagai Sekda Banten ke-7.

Baca Juga: Persyaratan Jadi Sekda Bantan, Ini Aturan dan Tahapannya Menurut Permenpan RB, Jika WH Buka Lelang Jabatan

Pejabat yang pernah tercatat sebagai eselon 4 di Pemprov Banten pada masa pemerintahan Ratu Atut Chosiyah tersebut, tercatat sebagai Widyaiswara Kemendagri.

Al Muktabar terpilih setelah masuk tiga besa nama hasil lelang jabatan bersama peneliti LIPI Prof. Lili Romli dan Sekretaris KPU Banten Septo Kalnadi, yang kini menjabat Asda 1 Pemprov Banten.

Muktabar dilantik Gubernur Banten Wahidin Halim pada 27 Mei 2019 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Nomor 52/TPA Tahun 2019.

Namun tepat pada 24 Agustus 2021 atau sekitar 2,3 tahun menjabat, tiba-tiba Sekda Banten Al Muktabar mundur dari jabatannya. ***

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x