Mengenal Tradisi Buaya Putih, Bermula dari Legenda Kehidupan Buaya di Rawa Dano, Simbol Harapan Bagi Pengantin

- 14 September 2021, 11:39 WIB
Tradisi Buaya Putih asal Kecamatan Padarincang, disimbolkan sebagai doa dan harapan untuk pengantin
Tradisi Buaya Putih asal Kecamatan Padarincang, disimbolkan sebagai doa dan harapan untuk pengantin /Facebook Pawon Tedjo

KABAR BANTEN - Tradisi Buaya Putih merupakan tradisi yang berasal dari Kecamatan Padarincang Kabupaten Serang. 

Hadirnya tradisi Buaya Putih ini, tak lepas dari legenda masyarakat setempat tentang kehidupan seekor Buaya Putih di Rawa Dano yang letaknya di Kecamatan Padarancing.

Untuk itu, menjadi hal yang wajar jika tradisi Buaya Putih ini berdasarkan asal usulnya merupakan tradisi khas yang dilakukan oleh warga Padarincang hingga saat ini.

Baca Juga: Spoiler Dama Korea Lovers of the Red Sky Episode 6, Tayang 14 Sepember 2021

Tradisi Buaya Putih ini, tentu merupakan warisan budaya, yang sering dipertunjukan dalam prosesi pernikahan.

Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, tradisi Buaya Putih ini merupakan tradisi yang dipertunjukan pada acara seserahan yang dibawa oleh pengantin pria menuju rumah penganti wanita.

Barang-barang seserahan dari pengantin pria ini, biasanya diletakkan pada replika dalam lambung buaya putih yang telah dibuat.

Baca Juga: Tes SKD PPPK non Guru dan CPNS Kabupaten Serang, Berikut Jadwalnya

Selain itu, dalam perkembangannya, barang-barang seserahan dari pengantin pria, bukan hanya diletakkan di lambung, melainkan juga di mulut dan badan dari replika buaya putih tersebut.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah