Network
Kedua kesenian tradisional. Dimana terdapat banyak kesenian yang dimiliki Desa Cikolelet. Diantaranya Seni Calung, Kendang Pencak Silat, Seni Rudat, Rampak Qasidah, Qasidah dan Marawis.
Ketiga obyek wisata alam dan buatan. Terdapat banyak objek wisata alam dan buatan di Cikolelet. Diantaranya Kampung Ekraf atau Kampung Kopi, Puncak Cibaja, Puncak Pilar, Air Terjun Curug Lawang, Air Terjun Curug Kembar, Jembatan Pelangi Ciraab dan jalur atau track sepeda gunung dan motor trail.
Keempat, Ekraf dan kuliner. Diantaranya terdapat produksi susu kambing etawa, budidaya telur puyuh, budidaya jamur tiram, pembuatan emping melinjo, produksi kopi lokal atau robusta karuhun.
Penyulingan minyak sereh, pengrajin relief taman dan pot, makanan ceplis, dendeng ikan lele dan limbat, hingga makanan olahan dari jamur tiram.
Ketua Pengelola Desa Wisata Cikolelet Ojat Darojat mengatakan untuk meningkatkan daya tarik agar pengunjung datang ke Cikolelet, pihaknya akan berupaya agar Disporapar bisa mengakomodir komunitas dan pelaku wisata untuk duduk bersama.
Semisal, ketika ada tamu hotel diarahkan datang ke Cikolelet. Terlebih saat ini di Cikolelet sudah ada Imah Awi atau gerai produk UMKM yang menjual oleh oleh dan souvernir khas Cikolelet.
"Produk Cikolelet bisa dijual disini, kita koordinasi dengan perhotelan, kemudian tidak kalah penting kerjasama dengan pihak lain seperti HPI, ini ada kekuatan HPI juga dan Kabid destinasi untuk bantu," ujarnya.
Selain itu, saat ini di Cikolelet pun sedang dibangun Pusat Informasi Pariwisata atau PIP Cikolelet dan sekretariat Pokdarwis. Bangunan tersebut dibuat dari dana CSR yang disalurkan oleh salah satu perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang perhotelan.
Ojat mengatakan, untuk mengembangkan Desa Cikolelet, pihaknya masih terus membutuhkan sentuhan pemerintah. Sebab untuk membentuk kemandirian desa wisata harus ditunjang dengan kunjungan maksimal.***
