Nelayan Karangantu Merana, Tangkapan Ikan Anjlok Akibat Cuaca Buruk, Begini Curhatannya

- 15 Desember 2021, 15:58 WIB
Sejumlah nelayan saat hendak melaut di Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.
Sejumlah nelayan saat hendak melaut di Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN-Kondisi cuaca buruk yang terjadi di wilayah perairan pantai Utara Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, mempengaruhi tangkapan ikan para nelayan sekitar yang juga harus merana.

Akibat cuaca buruk di perairan pantau Utara Banten, para nelayan di Karangantu, Kota Serang Banten tersebut curhat soal tangkapan ikannya yang anjlok dari baisanya.

Para nelayan bahkan merasa tahun ini adalah yang terparah, karena cuaca buruk di perairan Utara Karangantu, Kota Serang, Banten, telah membuat hasil tangkapannya anjlok hingga 80 persen.

Baca Juga: Usai Dihantam Isu Tsunami, Nelayan Cilegon Ketiban Rezeki, Gunung Anak Krakatau Keluarkan Ribuan Batu Apung

Seorang nelayan di Kampung Pekapuran Ghani mengatakan, akibat cuaca buruk yang terjadi beberapa pekan ini cukup berpengaruh terhadap pendapatannya, terutama hasil tangkapan ikan.

"Sangat terpengaruh sekali. Biasanya dalam satu malam bisa mendapatkan satu kwintal ikan. Kalau sekarang paling cuma 15 sampai 20 kilo saja. Ya jelas turun, mungkin sekitar 80 persen dari hari biasa," katanya, Rabu 15 Desember 2021.

Dari hasil tangkapan yang berkurang tersebut, dia pun mengaku kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Meski demikian, hasil tangkapan ikan yang tak seberap bisa untuk santapan keluarganya di rumah.

"Enggak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi sebagian kami masak sendiri, dan sebagian kami jual," ujarnya.

Dia mengaku terpaksa melaut, meski akhir-akhir ini cuaca dalam kondisi buruk.  Selain itu, dia juga terpaksa beraktivitas seperti biasa meski kondisi cuaca sedang buruk.

Semuanya dilakukan karena himpitan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan harian keluarganya. Selain itu, tidak ada yang bisa diharapkan jika tidak berangkat melaut, karena sumber mata pencahariannya hanya mencari ikan di laut.

"Ya memang sekarang lagi buruk cuacanya, tapi mau tidak mau kami paksakan karena kalau enggak berangkat kan ga ada kerjaan. Usahanya cuma bisa di laut saja, nyari ikan, engga bisa kalau di darat," ucapnya.

Baca Juga: Hilang di Perairan Puloampel Kabupaten Serang, Dua Nelayan Berhasil Ditemukan, Begini Kondisinya

Terjangan badai dan ombak di tengah laut lepas, dikatakan dia, sudah sering dilaluinya. Meski pun di daratan cuaca sedang baik, namun belum tentu di tengah lautan. Bahkan, tak jarang ketika dirinya berada di tengah laut, badai tiba-tiba datang.

"Ya karena badai di tengah laut, akhirnya enggak bisa cari ikan. Saya jadi diam saja di bagan. Kalau sudah berangkat, kan mau kerja atau enggak, yang penting saya dari rumah sudah berangkat. Kalau cuaca buruk, ya terpaksa enggak bisa ngambil ikan," tuturnya.

Pengakuan yang hampir senada dikatakan nelayan lainnya di Kampung Pekapuran, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang Abdul.

“Ya mau bagaimana lagi kalau memang sudah seperti ini, dan cuaca begini kan bukan hanya sekali ini saja. Sebetulnya kami memang sudah biasa," ujar Abdul, yang juga seorang nelayan di Kampung Pekapuran.

Baca Juga: Sempat Share Lokasi Pakai WhatsApp, Dua Nelayan Hilang di Perairan Puloampel Kabupaten Serang

Dia pun berharap pemerintah bisa lebih peka dan memberikan perhatian kepada para nelayan, terlebih saat cuaca buruk melanda.

"Iya, supaya nelayan bisa menahan diri untuk melaut saat cuaca buruk. Dan mudah-mudahan pemerintah juga bisa lebih peka terhadap kami," katanya. ***

Editor: Yadi Jayasantika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah