Banyaknya Batu Apung Gunung Anak Krakatau di Pantai Tanjung Peni Kota Cilegon, Begini Penjelasan PVMBG

- 15 Desember 2021, 16:45 WIB
Sejumlah nelayan Tanjung Peni Kota Cilegon saat panen raya batu apung dari Gunung Anak Krakatau atau GAK, Selasa 14 Desember 2021.
Sejumlah nelayan Tanjung Peni Kota Cilegon saat panen raya batu apung dari Gunung Anak Krakatau atau GAK, Selasa 14 Desember 2021. /Kabar Banten/Sigit Angki Nugraha

KABAR BANTEN - Ribuan batu apung dari Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berserakan di Pantai Tanjung Peni, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, merupakan sebuah fenomena.

Batu apung dari Gunung Anak Krakatau (GAK) tersebut, menjadi rezeki bagi sejumlah nelayan yang tinggal di sekitar Pantai Tanjung Peni, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

Ketika dikonfirmasi Kabar Banten, salah satu staf Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Deny Mardiono mengatakan, fenomena batu apung dari Gunung Anak Krakatau (GAK) adalah hal yang biasa.

“Itu bukan fenomena lagi, tapi sudah jadi rutinitas tiap tahun. Dikarenakan antara bulan September-Maret adalah musim hujan dan dibarengi angin barat kencang,” katanya melalui whatsapp, Rabu 15 Desember 2021.

Baca Juga: Usai Dihantam Isu Tsunami, Nelayan Cilegon Ketiban Rezeki, Gunung Anak Krakatau Keluarkan Ribuan Batu Apung

Angin yang kencang, kata Deny Mardiono, bisa membawa smua material laut sampai ke daratan. Kejadian tersebut pernah terjadi di Pasauran, Cinangka Kabupaten Serang.

“Minggu kemarin, fenomena banyaknya batu apung juga terjadi diwilayah Cinangka, Kabupaten Serang. bahkan batu- batu tersebut sampai ke jalan, karena saya alami sendiri tiap tahunnya dan tidak heran lagi,” ujarnya.

Ia menambahkan, fenomena batu apung Gunung Anak Krakatau (GAK), yang bertebaran tersebut tidak ada hubungannya dengan tsunami. Karena batu apung bisa dijumpai disepanjang pantai selama musim angin barat.

“Nggak ada hubungannya dengan isu tsunami. Biasa saja, kami berharap masyarakat jangan membuat opini. Sekali lagi, batu-batu apung yang bertebaran adalah hal yang biasa,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah