Network
KABAR BANTEN - Sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada Pemkot Cilegon secara mendadak menggelar rapat dinas, Kamis 20 Januari 2022 malam.
Para kepala OPD pada Pemkot Cilegon tersebut, satu persatu datang memenuhi aula Wali Kota Cilegon.
Nampak Asda 1 Pemkot Cilegon Tatang Mufthadi ditemani oleh sejumlah OPD menyaksikan layar monitor di aula Wali Kota Cilegon.
"Ada undangan rapat dinas untuk mengikuti zoom meeting yang dilakukan oleh Menko Marves, makanya sejumlah OPD Pemkot Cilegon diundang," kata Asda 1 Tatang Mufthadi.
Baca Juga: Ih Takut, Sejumlah ASN di Setda Kota Cilegon Kesurupan Pasca Pindah-pindah Kantor
Tatang Mufthadi menuturkan, dalam surat edaran, ada sejumlah Provinsi untuk melakukan zoom meeting dengan Menko Marves.
"Salah satunya adalah Provinsi Banten, yang didalamnya Pemkot Cilegon. Ini terkait kesiapan Pemkot Cilegon dalam menghadapi lonjakan Covid 19 varian baru Omicron," ujar Tatang Mufthadi.
Berdasarkan pantauan dilokasi aula Walikota, nampak Kepala BPBD Nikmatullah, Kadinkes Drg. Ratih Purnamasari, Kadishub Cilegon, Andi Affandi serta perwakilan OPD lainnya.
"Ada penekanan terhadap kesiapan dari masing-masing daerah untuk kesiapan antisipasi Covid 19. Hasil dari rapat zoom meeting ini, akan ada rapat lanjutan pada tingkat Kota," kata Kadinkes Drg. Ratih Purnamasari.
Baca Juga: Tukang Kerupuk Asal Serang Beli Motor Pakai Uang Koin di Cilegon, Yang Ngitung Sampe Kecapekan
Drg. Ratih Purnamasari menuturkan, kesiapan tersebut menyangkut vaksinasi massal bagi para pelajar, lansia dan capaian target.
"Saat ini, Kota Cilegon tengah melakukan vaksinasi massal terhadap pelajar. Terutama usia 6-12 tahun. Kemarin sudah launching di SD Bujang Gadung Grogol, yang dihadiri Pak Kapolda," tutur Drg. Ratih Purnamasari.
Ia menambahkan, untuk cakupan vaksinasi sampai tanggal 12 januari 2022, capaian cakupan imunisasi dosis 1 sudah mencapai 269.111 (81,68%).
"Untuk dosis 2 sebanyak, 235.450 (71,46%), sedangkan dosis 3 mencapai 2783 (0,84%). Nanti akan terus bertambah seiring kegiatan vaksinasi massal dilakukan, " ungkap Drg. Ratih Purnamasari.***
