BMKG Temui WH Beberkan Kota Cilegon Rentan Gempabumi Tsunami, Pelabuhan Merak Banten Bisa Tenggelam?

- 13 Februari 2022, 22:30 WIB
Pelabuhan Merak Banten berpotensi genangan tertinggi yang diperkirakan mencapai 8,28 m eter jika gempabumi dan tsunami melanda Kota Cilegon.
Pelabuhan Merak Banten berpotensi genangan tertinggi yang diperkirakan mencapai 8,28 m eter jika gempabumi dan tsunami melanda Kota Cilegon. /Sigit Angki Nugraha/

"Artinya, ada multi ancaman yang membahayakan masyarakat Kota Cilegon dan sekitarnya saat terjadi gempabumi kuat yang diikuti tsunami," tuturnya, dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman resmi BMKG, pada 11 Februari 2022.

Disebutkan bahwa sekurang-kurangnya terdapat 4 sumber potensi gempa bumi dan tsunami di area tersebut yaitu Zona Megathrust berstatus rawan gempa bumi dan tsunami.

Selanjutnya, Zona Sesar Mentawai, Semangko, dan Ujung Kulon berstatus rawan gempa bumi dan tsunami, Zona Graben Selat Sunda berstatus rawan longsor dasar laut, dan Gunung Anak Krakatau yang mana jika terjadi erupsi juga dapat memicu tsunami.

Berdasarkan pemodelan yang dilakukan BMKG, lanjut Dwikorita, jika gempa terjadi di Zona Megathrust Selat Sunda, maka terdapat potensi kekuatan gempa hingga mencapai magnitudo 8,7.

Diperkirakan kawasan Cilegon akan terdampak dengan tingkat intensitas guncangan VI-VII MMI, yang dapat menimbulkan kerusakan ringan, sedang hingga berat.

Baca Juga: BMKG Sempat Panik dan Terkejut, Ramai di Twitter Dikira Gempa, Ternyata Drakor Forecasting Love And Weather

Sementara dengan kekuatan maksimum 8.7 tersebut, maka potensi genangan tertinggi diperkirakan mencapai 8,28 m yaitu di sekitar kawasan Pelabuhan Merak Banten.

Hal ini dikarenakan posisi pelabuhan yang berada pada Teluk yang menghadap celah sempit (selat) berseberangan dengan Pulau Merak Besar, yang memungkinkan terjadinya amplifikasi atau penguatan gelombang tsunami di lokasi tersebut.

Adapun genangan tsunami diperkirakan mencapai jarak maksimum sekitar 1,5 km dari tepi pantai di Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan dan Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil di Kota Cilegon, yang merupakan kawasan yang landai.

"Bencana ikutan akibat gempabumi dan tsunami juga berpotensi terjadi di kawasan industri Cilegon, berupa kebakaran, sebaran zat kimia yang berbahaya, ledakan akibat bahan kimia, ataupun tumpahan minyak,"katanya.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah