BMKG Temui WH Beberkan Kota Cilegon Rentan Gempabumi Tsunami, Pelabuhan Merak Banten Bisa Tenggelam?

- 13 Februari 2022, 22:30 WIB
Pelabuhan Merak Banten berpotensi genangan tertinggi yang diperkirakan mencapai 8,28 m eter jika gempabumi dan tsunami melanda Kota Cilegon.
Pelabuhan Merak Banten berpotensi genangan tertinggi yang diperkirakan mencapai 8,28 m eter jika gempabumi dan tsunami melanda Kota Cilegon. /Sigit Angki Nugraha/

Maka dari itu, BMKG merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi Banten untuk segera membangun dan memperkuat sistem mitigasi gempabumi dan tsunami.

Baik itu melalui upaya penyiapan sarana evakuasi (sirine, jalur, rambu, tempat evakuasi), command center, serta edukasi dan latihan rutin untuk seluruh masyarakat, pengelola industri dan pariwisata.

Menurutnya, Pemprov Banten juga harus membangun sarana penyebarluasan informasi secara cepat seperti jaringan radio dan jaringan komunikasi lainnya.

Selain itu, menyiapkan peralatan untuk mendapatkan akses langsung informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dari BMKG.

"Perlu juga segera disusun SOP Bersama, yang melibatkan seluruh elemen atau pihak Pemerintah Daerah, industri, rumah sakit dan pariwisata,”ujarnya.

Upaya tersebut untuk dapat melakukan respon cepat, mengingat potensi bahaya ikutan di kawasan strategis Cilegon sangat tinggi.

Sementara untuk meminimalisir risiko korban jiwa, maka Pemprov Banten harus secara terus menerus dan seluas-luasnya menyebarluaskan informasi kerawanan dan kewaspadaan terhadap risiko gempabumi dan tsunami.

Baca Juga: BMKG Sudah Peringatkan, Gelombang Tinggi Hantam Dermaga 7 Pelabuhan Merak Banten, Jalan Beton Ambrol

Selain itu, ancaman ikutannya kepada seluruh pihak atau elemen dan masyarakat di Kawasan Strategis Cilegon.

"Masyarakat harus dilatih, utamanya yang berada di kawasan pantai dan pelabuhan. Tidak bisa sekali, tapi harus berkali-kali secara berkelanjutan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah