Adapun genangan tsunami diperkirakan mencapai jarak maksimum sekitar 1,5 km dari tepi pantai di Kelurahan Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan.
Selain itu, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil di Kota Cilegon, yang merupakan kawasan yang landai.
Bukan hanya ancaman gelombang tinggi yang berpotensi menimbulkan genangan air, namun ada ancaman lebih berbahaya yakni bencana ikutannya.
"Bencana ikutan akibat gempabumi dan tsunami juga berpotensi terjadi di kawasan industri Cilegon," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman resmi BMKG.
Bencana Ikutan itu berupa kebakaran, sebaran zat kimia yang berbahaya, ledakan akibat bahan kimia, ataupun tumpahan minyak.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam pertemuannya dengan Gubernur Banten Wahidin Halim baru-baru ini, merekomendasikan untuk segera membangun dan memperkuat sistem mitigasi gempabumi dan tsunami.
Selain melalui upaya penyiapan sarana evakuasi (sirine, jalur, rambu, tempat evakuasi), juga command center, serta edukasi dan latihan rutin untuk seluruh masyarakat, pengelola industri dan pariwisata.
"Perlu juga segera disusun SOP Bersama, yang melibatkan seluruh elemen dan pihak," ujarnya.