Sepatu Kuda Bercahaya, Penampakan Moncong Gunung Anak Krakatau, Hasil Pantauan Badan Antariksa Eropa

- 6 Mei 2022, 21:29 WIB
Penampakan puncak Gunung Anak Krakatau yang mirip Sepatu Kuda Bercahaya, hasil foto Satelit Sentinel 2 milik Program Copernicus Badan Antariksa Eropa.
Penampakan puncak Gunung Anak Krakatau yang mirip Sepatu Kuda Bercahaya, hasil foto Satelit Sentinel 2 milik Program Copernicus Badan Antariksa Eropa. /Tangkapal Layar Twitter @Jogja_Uncover

Saat menangkap penampakan puncak Gunung Anak Krakatau dari angkasa pada 2 Mei 2022 lalu, Program Copernicus menyebutnya Glowing Horseshoes.

Hasil jepretan Satelit Sentinel 2 ini diupload oleh Adam Platform dengan akun Twitter @PlatformAdam, yang kemudian di retweet MTGS Georitmus melalu akun Twitter@Jogja_Uncover.

“Glowing Horseshoes, gambaran terakhir Gunung Anak Krakatau. Tertangkap pada 2 Mei 2022 oleh Satelit Sentinel 2 Program Copernicus,” tulis Adam Platform

Melihat dari hasil foto dari luar angkasa, terlihat jika aktivitas Gunung Anak Krakatau telah membentuk sebuah kerucut baru di bagian puncak gunung.

Dimana terlihat pula kepulan asap penuh emisi gas beracun, serta lahar panas yang mengalir hingga menyentuh laut.

“Aktivitas Gunung Anak Krakatau memperlihatkan kerucut baru diselimuti gas dan asap hitam penuh emisi. Lumpur lahar panas beserta titik-titik panas terdeteksi, dimana lahar panas mencapai laut,” tulis Adam Platform.

Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM, menerangkan jika Gunung Anak Krakatau sejak 1927 telah mengalami erupsi berulang kali.

Ini membuat Gunung Anak Krakatau yang kini telah berusia 95 tahun ini, semakin tinggi dan besar.
Karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara 1– 6 tahun, menghasilkan abu vulkanik dan lontaran lava pijar serta aliran lava.

Aktivitas vulkanik G. Anak Krakatau saat ini masih dalam periode erupsi menerus dengan perubahan erupsi, yang semula dominan abu menerus menjadi tipe strombolian menghasilkan lontaran-lontaran lava pijar pada 17 April 2022.

Pada 23 April 2022 sekitar pukul 12:19 WIB, teramati lava mengalir dan masuk ke laut, hasil estimasi energi seismik saat ini teramati meningkat tajam bersamaan dengan membesarnya amplitudo Tremor menerus dan semakin intensnya kejadian erupsi yang menerus.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah