Bupati Serang Sebut Pentingnya Imunisasi, Sejumlah Penyakit Bisa Diantisipasi, Ini Jenisnya

- 30 Juni 2022, 12:12 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat melakukan penandatanganan penggalangan komitmen Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di aula Tubagus Suwandi Kamis 30 Juni 2022
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat melakukan penandatanganan penggalangan komitmen Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di aula Tubagus Suwandi Kamis 30 Juni 2022 /Kabar Banten/Dindin Hasanudin

KABAR BANTEN - Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Serang akan menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional atau BIAN pada Agustus 2022.

Imunisasi tersebut dinilai penting karena mampu mengantisipasi sejumlah penyakit.

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan hingga saat ini bidang kesehatan menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Serang.

Baca Juga: Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Curhat Soal Pembangunan Pasar Baros, Begini Respons Presiden Jokowi 

Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien untuk mencegah penyakit berbahaya.

"Sejarah mencatat besarnha peranan imunisasi dalam menyelamatkan masyarakat dunia dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian akibat penyakit," ujar Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat membuka sosialisasi dan koordinasi BIAN di aula Tubagus Suwandi, Kamis 30 Juni 2022.

Baca Juga: Usai Terpuruk Akibat Pandemi Covid-19, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Mengajak Masyarakat Bangkit Bersama 

Sosialisasi dihadiri Kepala Dinkes Kabupaten Serang drg Agus Sukmayadi, para camat, kepala puskesmas dan stakeholder kesehatan.

Tatu mengatakan sejumlah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi diantaranya tuberkulosis atau TBC, cacar, polio, Hepatitis B yang dapat berakibat pada kanker hati, difteri, campak, rubella, dan sindrom kecacatan bawaan akibat rubella.

"Kemudian tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, pneumonia (radang paru), meningitis atau radang selaput otak, kangker serviks yang disebabkan oleh infeksi Hunan papilloma virus," katanya.

Berdasarkan analisis risiko campak rubella dengan menggunakan tiga data tahun terakhir, Kabupaten Serang bersama Kita Tangerang Selatan termasuk ke dalam wilayah dengan risiko sedang di Provinsi Banten.

Sedangkan enam kabupaten kota lainnya termasuk ke dalam wilayah dengan risiko tinggi.

Meskipun demikian kata Ratu Tatu Chasanah, mempertimbangkan letak geografis Kabupaten Serang yang merupakan salah lintasan yang menghubungkan Pulau Sumatera dan jawa serta di tengah tingginya mobilitas masyarakat.

Sehingga risiko untuk terjadnya transmisi atau penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit berpotensi wabah lainnya masih sangat tinggi.

Ia mengatakan dalam imunisasi terdapat konsep herd imunity atau kekebalan kelompok.

"Kekebalan kelompok ini hanya dapat terbentuk apabila cakupan imunisasi pada sasaran tinggi dan merata di seluruh wilayah," katanya.

Ia mengatakan kebalnya sebagian besar sasaran ini secara tidak langsung akan turut memberikan perlindungan bagi kelompok usia lainnya, sehingga bila ada satu atau sejumlah kasus penykait dapat dicegah dengan imunisasi PD3I di masyarakat.

"Maka penyakit tersebut tidak akan menyebar dengan cepat dan keahlian luar biasa (KLB) dapat dicegah," ucapnya.

Konsep tersebut merupakan bukti bahwa program imunisasi sangat efektif juga efisien karena hanya dengan menyasar kelompok rentan maka seluruh masyarakat akan dapat terlindungi," katanya.

Ia juga mengatakan dampak pandemi Covid 19 tahun 2020 sampai saat ini mengakibatkan jumlah anak yang tidak lengkap imunisasinya semakin bertambah.

Tidak hanya di Indonesia saja, namun hal ini terjad di beberapa negara dunia  di Indonesia cakupan imunisasi lengkap berkurang sekitar 10 persen di tahun 2020 dan 2021 dari capaian di tahun 2019. Atau dapat diartikan sekitar 10 persen dari 4,6 juta anak di Indonesia yang tidak mendapat imunisasi lengkap.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah