3 Bulan Belum Terima Honor, Guru Honorer Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kota Cilegon Gaduh

- 3 Agustus 2022, 19:23 WIB
Ilustrasi guru mengajar. Guru honorer Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kota Cilegon 3 bulan belum terima honor.
Ilustrasi guru mengajar. Guru honorer Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kota Cilegon 3 bulan belum terima honor. /Kabar Banten

KABAR BANTEN - Sejumlah guru honorer madrasah diniyah takmiliyah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) mengeluhkan honor yang tak kunjung cair dan diterimanya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, jumlah guru honorer Madrasah Takmiliyah sejumlah 1.500 orang.

Salah satu guru honorer madrasah diniyah takmiliyah, Ruwendi mengatakan, sudah tiga bulan honor guru madrasah belum diterima. Apalagi jumlah uang yang diterimanya nanti sangat dibutuhkan untuk menghidupi keluargan.

“Iya, honornya naik dari Rp400 ribu naik menjadi Rp675 ribu. Tapi sudah 3 bulan kami belum terima honor tersebut. Dan tentu saja kami butuh,” kata Ruwendi, Rabu, 3 Agustus 2022.

Hal yang sama dikatakan oleh Sekretaris FKDT, Kecamatan Ciwandan,Kota Cilegon, Sayuti Zakaria. Ia menuturkan, banyak anggotanya mengeluhkan honor yang belum dibayarkan.

“Ini sudah mau ke tiga bulan di TW 3. Artinya kalau perbulan Rp675 ribu, maka dikalikan tiga hasilnya sekitar Rp2 jutaan,” ujar Sayuti.

Pria yang juga menjabat sebagai ketua DPD Al Khairiyah Cilegon tersebut melanjutkan, seharusnya, honor yang diterima oleh guru Madrasah rutin tiap bulan.

Apalagi para guru honorer Madrasah Diniyah Takmiliyah itu mempunyai kebutuhan yang juga untuk menghidupi keluarganya.

“Harusnya rutin honor itu tiap bulan, karena yang lain udah pada keluar honornya seperti Tsanawiyah, SD,SMP dan MA sudah pada keluar. Kami di MDTA belum keluar,” tuturnya.

Kejadian keterlambatan pencairan honor, kata Sayuti, bukan sekali dua kali terjadi di Kota Cilegon.

Ia mengaku tidak tahu akar permasalahanya ada dimana. Karena setiap pencairan, bakal terjadi keributan yang selalu terjadi.

“Entah sampai kapan persoalan ini terus berulang. Tapi selalu, selalu begitu. Harus ribut dulu, harus gaduh dulu, harus berteriak dulu baru honor daerah dikeluarkan,” ucapnya.

Sementara itu, Kabag Kesra Pemkot Cilegon Rahmatullah ketika dikonfirmasi membenarkan adanya keterlambatan pencairan honor guru madrasah diniyah takmiliyah.

“Terkait honor guru madrasah, iya memang betul ada keterlambatan. Karena pengajuan permohonan dari Kemenag di akhir bulan Juli 2022. Dan Alhamdulilah, minggu ini sedang kita proses Insya Allah, semoga sudah bisa dicairkan,” ungkapnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x