Selain itu masa panen ikan nila juga lebih cepat yakni hanya tiga bulan tergantung pesanan pembeli.
"Pasarnya bagus dari PWI 2 juga dia beli kesitu nantinya," katanya.
Agus mengatakan pembuatan kolam ikan tersebut juga melibatkan bantuan perusahaan. Dimana ada yang memberi bantuan pakan, listrik hingga air.
"Kemudian desanya ada dana buat ketahanan pangan dimasukan kesitu Dikelola BUMDes nantinya, BUMDes Desa Julang," ucapnya.
Selain BUMDes Julang yang tanam ikan, BUMDes desa lain di Cikande juga sudah mulai melakukan pengembangan produk lain.
Diantaranya di Nambo udik sudah membuat empat kolam bioflog lele. Kemudian pekan depan Desa Leuwi limus ada 10 kolam bioflog yang akan dibuat.
"Kemudian Desa Cikande, dia kolam pakai terpal. Desa lain ada yang ternak kambing, sapi," katanya.
Sedangkan untuk Desa Julang menggunakan teknik jaring apung. Kelebihan teknik ini mudah dirawat.
"Kalau dia pakai jaring apung dia ada kayu jadi bisa buat spot foto, prewedding bisa kesitu. Ada saungnya dan lainnya," ucapnya.
Agus mengatakan dalam kegiatan tersebut hadir pula kadis Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang, PPL pendamping dari DKPP kemudian juga KTNA.