KABAR BANTEN - HUT ke 15 Kota Serang yang jatuh hari ini, 10 Agustus 2022 menjadi evaluasi masa kepemimpinan duet Aje Kendor Syafrudin dan Subadri sejak akhir 2018 lalu.
Wali Kota Serang Syafrudin pun meminta semua pihak, termasuk masyarakat dan sejumlah stakeholder untuk memberikan masukan, kritik dan saran selama masa kepimpinanannya.
Dia mengatakan, peringatan HUT ke 15 Kota Serang menjadi evaluasi masa kepemimpinannya selama ini, karena masih ada pekerjaan yang belum optimal.
"Kami ingin meminta masukan, karena kami akui masih banyak memiliki kekurangan. Sebagai manusia biasa, kritik dan saran sangat kami butuhkan," katanya di Puspemkot Serang.
Dia menjelaskan, terdapat sejumlah program dan pekerjaan yang belum maksimal serta terselesaikan dengan baik.
Khususnya yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang.
"Masa kepempimpinan kami ini masih tersisa satu tahun lagi, dan mudah-mudahan RPJMD bisa terselesaikan," ujarnya.
Terdapat sejumlah kegiatan yang terkena refocusing atau pemangkasan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.
Sehingga beberapa anggaran direfocusing untuk penanganan virus tersebut yang dilalukan untuk kemasyarakatan.
"Jadi 2020 dan 2021, ada beberapa kegiatan yang kami pangkas, seperti perjalanan dinas, sosialisasi dan rapat," tuturnya.
Namun, kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat seperti pelayanan dasar, infrastruktur, dan pendidikan, serta kesehatan dikatakan dia, tidak dilakukan pemangkasan.
"Sehingga bisa tetap dilaksanakan. Bahkan PAD kami meningkat,” ucapnya.
“Padahal daerah lain selama covid-19 menurun. Jadi dari sisi pendapatan dan pelayanan meningkat," tambahnya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Ariel Tatum Lengkap dengan Zodiak, Tinggi Badan hingga Hobi
Ketua Fraksi Golkar Kota Serang Muji Rohman mengatakan, jika terdapat sejumlah program di Kota Serang belum terlaksana karena adanya Covid-19.
Namun pemerintah kota harus bisa memiliki inovasi untuk mengejar ketertinggalan tersebut, sehingga apa yang menjadi program pada RPJMD bisa selesai pada masa akhir kepemimpinannya.
"Karena ada covid-19 tentu APBD banyak digunakan untuk penanganan covid-,19, dan realisasi pendapatan pun terganggu. Sehingga pembangunan di Kota Serang belum sesuai harapan itu realitisnya," ujarnya.***