"Supaya mereka tidak memanfaatkan momen. Telur dan beras itu masih aman ketersediaannya, karena kami langsung mengecek ke pedagang baik besar maupun kecil dan Bulog," ujarnya.
Baca Juga: 9 Perguruan Tinggi di Jawa Timur Siap Jadi Tuan Rumah ASEAN University Games 2024
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kata dia, terdapat beberapa barang pokok yang surplus, namun harga di pasaran mengalami kenaikan.
Maka dari itu, pihaknya akan mencari tau penyebab dari naiknya barang-barang tersebut, sehingga solusinya dapat ditemukan.
"Masalahnya ini kan harus dicari, apakah karena distribusi atau psikologi. Itu harus kami tuntaskan, sehingga stok barang ini bisa dipastikan cukup menjelang Nataru ini," tuturnya.
Dari hasil pemantauan yang dilakukan pihaknya, nantinya dilaporkan kepada Asisten Daerah (Asda) II sebagai bahan penanganan inflasi di Kota Serang yang saat ini mencapai 7,56 persen dan menjadi daerah tertinggi angka inflasinya.
"Setelah semua kami survey, baru bisa melaporkan terkait stok barangnya (ke Asda)," ucapnya.
Asda II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Serang Yudi Suryadi mengatakan, angka inflasi Kota Serang cukup tinggi dibandingkan dengan kota dan kabupaten lainnya di Provinsi Banten.
Hal itu diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti telur, beras, rokok kretek dan filter, kemudian minyak goreng, tarif parkir, dan sebagainya.
Baca Juga: 8 Manfaat Ikan Kakap Merah bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Berat Badan