Dampak Cuaca Ekstrem, Nelayan di Kota Serang Banten Kesulitan Melaut, Harga Ikan Naik

- 29 Desember 2022, 09:16 WIB
 Suasana di pelelangan ikan Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang Banten yang saat ini kekurangan suplai ikan laut karena nelayan kesulitan melaut akibat cuaca ekstrem. Sejumlah lapak pedagang bahkan tutup dan aktivitas pun sepi, Rabu 28 Desember 2022.
Suasana di pelelangan ikan Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang Banten yang saat ini kekurangan suplai ikan laut karena nelayan kesulitan melaut akibat cuaca ekstrem. Sejumlah lapak pedagang bahkan tutup dan aktivitas pun sepi, Rabu 28 Desember 2022. /Rizki Putri/Kabar Banten

 

KABAR BANTEN - Pasokan ikan laut di Kota Serang Banten minim dan langka, akibatnya sejumlah jenis ikan mengalami kenaikan harga mulai dari Rp5.000 sampai Rp10.000 per kilogram.

Kenaikan haraga ikan laut itu dikarenakan saat ini kondisi cuaca sedang buruk atau cuaca ekstrem, sehingga para nelayan kesulitan melaut dan hasil tangkapannya pun berkurang.

Bahkan, tempat pelelangan ikan laut di Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang tampak sepi dari aktivitas.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Ekstrem Melanda Indonesia, Banjir Rob, Hujan Angin dan Gelombang Tinggi, Berikut Wilayahnya

Seorang pedagang di Pelelangan ikan Karangantu Usman mengatakan, hampir semua jenis ikan laut mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, bahkan mencapai Rp10.000 per kilogramnya.

Apalagi bagi pedagang ikan kecil, selain menjelang tahun baru, pasokan dari nelayan juga berkurang.

"Mahal sekarang harganya, ada yang naik Rp5.000 sampai Rp10.000, apalagi kan mau tahun baru. Kalau pedagang ikan besar masih ada untung, kalau pedagang kecil kayak kami susah," katanya, Rabu 28 Desember 2022.

Menurut dia, naiknya harga ikan dipengaruhi dari pasokan yang saat ini berkurang dari nelayan.

Sebab, biasanya meskipun mendekati tahun baru kenaikan harga ikan laut tidak melonjak seperti sekarang.

"Memang biasanya tahun baru naik, tapi paling mahal juga Rp3.000, kalau sekarang karena pasokan dari nelayannya yang tidak ada," uajrnya.

Baca Juga: SNBP 2023: Cek di Link Ini untuk Tahu Kuota Sekolah dan Jadwal Lengkapnya

Untuk harga ikan kembung, yang tadinya Rp40.000 per kilogram kini naik menjadi Rp45.000, kemudian ikan kue yang awalnya Rp60.000 kini menjadi Rp65.000 per kilogram.

"Ikan talang-talang biasanya Rp35.000, sekarang Rp45.000, ikan kerapu tadinya Rp60.000 jadi Rp65.000. Cumi-cumi juga naik jadi Rp80.000 sekilo, tadinya cuma Rp60.000," tuturnya.

Nelayan di Karangantu, Kecamatan Kasemen Rahmat mengaku, selama hampir dua bulan ia jarang melaut karena kondisi cuaca dan keruhnya air laut.

Apalagi beberapa hari terakhir ini, gelombang di laut mulai tinggi.

"Sudah dua bulan, karena cuaca sedang buruk. Air laut keruh, arus kencang, jadi hasil tangkapan berkurang, bahkan tidak ada sama sekali," ucapnya.

Biasanya, jika kondisi cuaca dan arus ombak masih dirasa bersahabat para nelayan tetap beraktivitas di laut.

Baca Juga: 6 Fakta Unik dan Menarik tentang Burung Hudhud, Hewan yang Setia kepada Nabi Sulaiman

Namun, beberapa hari ini gelombang di Selat Sunda mulai tinggi, sehingga mereka terpaksa menggantung jaring dan menyadarkan perahunya.

"Memang tadinya masih melaut, tapi yang biasanya seminggu, ini cuma tiga hari, karena gelombangnya tinggi. Sekarang aktivitasnya memantau laut saja," ujarnya.

Sementara itu, Emrator Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Kota Serang Surya Lesmana menjelaskan, selama bulan Desember beberapa wilayah mengalami kondisi cuaca ekstrem.

Sehingga, sebagian besar nelayan tidak melaut dan pasokan ikan menurun.

"Karena cuaca sedang buruk, walaupun memang masih ada beberapa nelayan yang berangkat melaut, tapi tidak bisa menebar jaringan karena arus kencang, sehingga tidak ada tangkapan ikan," ucapnya.

Meski demikian, aktivitas pelelangan dan penimbangan ikan di Karangantu masih berjalan, namun hanya sedikit karena hasil tangkapan nelayan tidak banyak.

"Jadi masih ada aktivitas, cuma sedikit. Misalnya dari satu bagan biasanya dapat 500 kilo atau satu kwintal, kalau sekarang hanya sedikit. Paling hanya dua kapal yang masuk pelelangan, biasanya 30 kapal kalau hari-hari biasa," katanya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah