KABAR BANTEN - Benteng Speelwijk, merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yaitu sebagai benteng pertahanan untuk menghadapi serangan laut berbagai bangsa seperti Portugis dan Inggris agar tidak mudah menyerang kesultanan Banten.
Benteng Speelwijk ini didirikan pada tahun 1682, kemudian mengalami perluasan pada tahun 1685 dan 1731. Benteng ini dirancang oleh Hendrick Lucaszoon Cardeel, adapun namanya diambil dari nama gubernur VOC, Cornelis Jansz Speelman.
Baca Juga: Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur SPAN dan UM PTKIN 2023 Segera Dibuka, Catat Jadwalnya
Seperti dikutip kabarbanten.com dari akun kebudayaan.kemdikbud.co.id., berikut ini sejarah Benteng Speelwijk Banten.
Benteng Speelwijk seakan menjadi simbol kekuasaan kolonial Belanda yang dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Abu Nasr Abdul Kahhar, yang juga dikenal sebagai Sultan Haji.
Sultan Haji adalah putra dari Sultan Ageng Tirtayasa, terkenal dekat dengan kaum penjajah Belanda. Hal ini sangat bersebrangan dengan sang ayah Sultan Ageng Tirtayasa.
Benteng Speelwijk terletak di kampung Pamarican sekitar 600 meter ke arah Barat Laut Keraton Surosowan, Situs Banten Lama. Benteng ini berdenah persegi panjang tidak simetris dan setiap sudutnya terdapat bastion.
Sekarang kondisi bangunan Benteng Speelwijk saat ini sudah tidak utuh lagi, banyak kerusakan di semua bagian. Namun demikian di beberapa sudut benteng ini meninggalkan bentuk bangunan yang masih bisa dinikmati dan diketahui fungsinya.
Dengan tiket masuk sebesar Rp20.000, tempat wisata edukatif yang murah meriah ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai inspirasi bagi pembelajaran tentang sejarah Benteng Speelwijk Banten, dan tentunya sejarah masa lalu Indonesia.