Hilang di Gunung Pulosari, Enam Mahasiswa Bukan Anggota Mapala Untirta

- 14 November 2018, 13:00 WIB
gunung pulosari pandeglang
gunung pulosari pandeglang /

SERANG, (KB).- Anggota luar biasa Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyatakan enam mahasiswa yang sempat diberitakan hilang di Gunung Pulosari beberapa waktu yang lalu bukanlah anggota dari organisasinya.

Keenam mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Untirta yang berasal dari beberapa jurusan yang berbeda. Salah satu anggota luar biasa Mapala Untirta, Wito Dwi Prawiro menjelaskan, beberapa mahasiswa yang sempat hilang di Gunung Pulosari tersebut merupakan mahasiswa Untirta baru dari jurusan Agribisnis, Perikanan dan Fisip Angkatan tahun 2018.

Ia mengaku mahasiswa-mahasiswa tersebut mengunjungi Pulosari hanya sekedar bermain saja dan bukan untuk melakukan kegiatan kampus.

"Itu hanya atas nama pribadi, bukan atas nama kampus. Tapi memang semuanya dari Untirta, dan bukan anggota kami. Bukan dari Mapala Untirta," kata Wito kepada Kabar Banten, Rabu (14/11/2018).

Dia menuturkan, mayoritas mahasiswa yang mendaki berasal dari jurusan Pertanian. Jumlah keseluruhan sebanyak 13 orang, namun yang tersesat ada 6 orang dan sisanya sudah jalan lebih dulu.

"Info terakhir sudah selamat, akhirnya mereka bertemu warga. Warga itu langsung menelpon anaknya, kemudian anaknya menelpon tim Tagana dan langsung ditangani," katanya.

Namun, lanjutnya, anggota Mapala pun sempat membantu tim untuk mencari keberadaan mereka. Banyak relawan yang berasal dari Mapala dari berbagai Universitas. Ada beberapa tim pencinta alam yang kemudian menuju ke kawah untuk membantu tim mencari mereka.

"Itu ditemukannya Senin, (12/11/2018). Mereka akhirnya ketemu warga di Desa Palembang, Saketi," ucapnya.

Dia mengatakan, saat ditemukan kondisi korban ada beberapa yang sakit, karena kekurang bekal. Ia berpesan jika akan mendaki perlu menjaga fisik serta mematuhi peraturan yang ada di lokasi tersebut. Sebab sebelumnya ada peringatan untuk tidak mendaki, namun sejumlah mahasiswa tersebut tetap menerobos masuk ke dalam Gunung.

"Temen-temen mahasiswa ini maksain masuk, padahal ditutup. Warga juga sudah memperingati. Harusnya menaati peringatan tersebut. Pesannya ya mematuhi prosedur yang ada jangan asal mendaki saja," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan enam pendaki yang tergabung dalam tim 1 (satu) mahasiswa pencinta alam Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, yang sebelumnya dikabarkan hilang di Gunung Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang Sabtu-Senin (10-12/11/2018), ditemukan dalam kondisi lemas akibat kehabisan bekal.

Keenam mahasiswa tersebut berhasil ditemukan seorang warga, Ny. Enok di Kampung Palembang Girang, Desa Palembang, Kecamatan Cisata, Pandeglang, Senin (12/11/2018) pukul 08.00 WIB. Para korban tersesat itu berhasil dievakuasi oleh petugas Tagana, Tim Pecinta Alam Kailasa, dan Tim Pecinta Alam Alihya Kadu Ronyok. Korban dibawa ke Puskesmas Cisata dan Saketi.

Enam mahasiswa pendaki gunung yang tersesat dan berhasil ditemukan petugas, yakni Claudio (L) 18 tahun asal Tangerang, Jujun (L) 18 tahun asal Kabupaten Lebak, Nahzan (L) 19 tahun asal Kabupaten Lebak, Aldhan (L) 19 Tahun asal Kramatwatu Serang, Dinda (P) 18 tahun asal Purwakarta dan Indri (P) 18 tahun asal Ciamis. (TM)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah