Pemkot Serang Fokuskan Penanganan Stunting Hingga 2 Tahun ke Depan

- 30 Januari 2023, 11:45 WIB
Potret kawasan kumuh di Kecamatan Kasemen, sebagai salah satu faktor penyebab tingginya angka stunting di Kota Serang.
Potret kawasan kumuh di Kecamatan Kasemen, sebagai salah satu faktor penyebab tingginya angka stunting di Kota Serang. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tahun ini memfokuskan penanganan stunting dan gizi buruk, sesuai arahan dari Pemerintah Pusat untuk menurunkan angka stunting minimal 14 persen.

Secara keseluruhan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang pada Desember 2022 lalu, jumlah anak dengan kategori stunting di Kota Serang sekitar 1.900, dari total balita sebanyak 4.721.

Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin mengatakan, penanganan dan penurunan angka stunting menjadi fokus Pemkot Serang untuk tahun ini hingga 2024 mendatang.

Sebab, hal itu menjadi instruksi atau arahan langsung dari Pemerintah Pusat untuk menurunkan angka stunting di setiap daerah di Indonesia, termasuk Kota Serang.

"Memang kan pemerintah pusat meminta daerah untuk menurunkan stunting sampai 14 persen. Makanya ini menjadi fokus kami dalam penanganan stunting dan gizi buruk," katanya, Senin 30 Januari 2023.

Terdapat beberapa kecamatan di Kota Serang dengan angka stunting yang cukup tinggi, seperti Kecamatan Kasemen, Curug dan Taktakan.

"Dan pelayanan kesehatan itu merupakan dasar, kita harus peka dalam penanganan masalah gizi buruk dan stunting. Kemudian pelayanan dasar lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang Ahmad Hasanudin mengatakan, sebelumnya Kecamatan Kasemen menjadi wilayah dengan angka stunting tertinggi setelah Kecamatan Curug dan Taktakan.

Namun, saat ini jumlah kasus stunting dan gizi buruk di Kecamatan Kasemen justru menurun.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x