Capai 177 Kasus, Kecamatan Curug Tertinggi Gizi Buruk se-Kota Serang

- 31 Januari 2023, 12:20 WIB
Ilustrasi anak dengan gizi yang kurang.
Ilustrasi anak dengan gizi yang kurang. /Pixabay/Fifaliana-joy

KABAR BANTEN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mencatat, Kecamatan Curug menjadi wilayah dengan kasus gizi buruk tertinggi di Kota Serang.

Bahkan angkanya mencapai hingga 177 kasus gizi buruk, dan angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kecamatan lain di wilayah Kota Serang.

Kepala Dinkes Kota Serang Ahmad Hasanudin mengatakan, berdasarkan data Dinkes Kota Serang Kecamatan Curug menjadi wilayah tertinggi angka kasus gizi buruk, yakni sebanyak 177 kasus.

Angka tersebut tertinggi dibandingkan kecamatan lainnya, yang rata-rata di bawah dari 100 kasus.

"Angkanya sudah benar. Jadi setiap bulan kan kami update datanya, dan Curug itu kasus gizi buruknya mencapai 177 dan stunting 80," katanya, Senin 30 Januari 2023.

Secara keseluruhan, dikatakan dia, jumlah kasus gizi buruk di Kota Serang mencapai 414 kasus, yang tersebar di enam kecamatan.

Seperti di Kecamatan Walantaka sebanyak sepuluh kasus, kemudian Cipocok Jaya sebanyak 17 kasus, Kecamatan Serang 25 kasus, dan Kasemen 40 kasus.

"Yang tertinggi itu Kecamatan Curug mencapai 177 kasus, Taktakan masih di bawah, yaitu sebanyak 42 kasus gizi buruk," ucapnya.

Sementara itu, Camat Curug Kota Serang Eni Sudaryani membantah terkait pernyataan Kadinkes Kota Serang tersebut.

Menurut dia, terdapat kekeliruan data dari organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut terhadap angka kasus di kecamatannya.

Sebab, Kecamatan Curug bukan merupakan wilayah yang paling tinggi angka gizi buruknya, dan pihaknya rutin berkoordinasi dengan Puskesmas yang ada di wilayahnya tersebut, termasuk stunting.

Bahkan dia menilai jika Kepala Dinkes Kota Serang salah menyebut nama terkait jumlah gizi buruk di Kecamatan Curug yang mencapai ratusan kasus.

"Tidak, mungkin itu (informasinya) salah, bisa dilihat lagi nanti (jumlahnya)," ujarnya.

Dia mengaku, ketika mendapat informasi tersebut dirinya langsung mengonfirmasi kepada Kepala Puskesmas Kecamatan Curug untuk memastikan kebenarannya.

Namun, hal yang sama pun dibantah oleh Kepala Puskesmas jika informasi perihal gizi buruk dan stunting itu tidak benar adanya.

"Tidak ada, karena beberapa kali saya menanyakan langsung ke kepala puskesmas terkait itu. Mungkin Kasemen itu (Gizi Buruk Tertinggi), bisa dicek lagi itu datanya," tuturnya.

Menurut dia, persoalan stunting dan gizi buruk di wilayahnya menjadi prioritas dan selalu dilakukan pengecekan rutin terhadap masyarakat atau keluarga yang rawan terkena stunting.

"Kalau dibilang banyak ya tidak, apalagi sampai ratusan, wong satu saja gizi buruk jadi masalah untuk semuanya. Jadi itu tidak benar," ucapnya.***

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah