Disnaker Kabupaten Lebak Perketat Pengawasan TKA

- 19 September 2019, 19:00 WIB
TKA ilustrasi
TKA ilustrasi /

LEBAK, (KB).- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Kabupaten Lebak diminta memperketat pengawasan tenaga kerja asing (TKA) di Kabupaten Lebak. Pengawasan perlu dilakukan, khususnya terhadap TKA yang bekerja di perusahaan yang mendapat kucuran dana kredit sindikasi bank.

"Saya melihat pengawasan terhadap TKA di Lebak belum maksimal. Salah satunya pengawasan di perusahaan semen PT Cemindo Gemilang (CG)," kata salah seorang tokoh Lebak Selatan Nurwan, Rabu (18/9/2019).

Menurutnya, insiden kecelakaan kerja yang menimpa tiga karyawan PT CG selaku pekerja kasar las, beberapa waktu lalu perlu menjadi sorotan. Hal itu perlu disoroti karena untuk pekerja kasar itu dilakukan oleh TKA. Padahal, untuk pekerja kasar (tenaga las) pekerja lokal saja mampu.

"Artinya, memang kebutuhan TKA itu terkesan dipaksakan. Masa untuk las saja harus mendatangkan dari luar, emang warga lokal ngga ada," katanya.

Kehadiran investor, sambung dia, seharusnya lebih memprioritaskan tenaga kerja lokal. Sehingga, keberadaannya mampu menekan angka pengangguran. Oleh karenanya, pihak terkait harus memperketat pengawasan kepada TKA, khususnya yang bekerja di perusahaan yang mendapat kucuran dana dari kredit sindikasi bank, di antaranya BNI dan BRI. "Persoalan ini harus jadi perhatian serius dari pihak terkait," ujarnya.

Hampir senada dikatakan tokoh muda Baksel, Kurniawan. Menurutnya, belakangan ini masyarakat, khususnya di wilayah terdekat dengan area Terminal khusus (Tersus) PT CG berteriak karena polusi udara asap dan debu.

”Jangan sampai masyarakat meradang, karena hanya mendapatkan dampak negatifnya saja dari keberadaan pabrik semen merah putih yang berdiri megah di Kecamatan Bayah. Sementara untungnya yang merasakan orang asing, seperti TKA,” ucapnya.

Terpisah, Camat Bayah, Suyanto mengaku sering mendengar nada sumbang dari warga, terlebih pascainsiden kecelakaan di plant 2 pabrik semen merah putih saat mengerjakan pengelasan.

”Banyak warga yang ngomong ke saya dengan sinis, Pohara tukang las wae ku TKA (Terlalu, tukang las aja oleh TKA). Karena itu, saya berharap pihak perusahaan baik PT CG maupun PT Sinoma, jika pekerjaan di perusahaan tersebut mampu dikerjakan oleh masyarakat lokal jangan oleh TKA," ujarnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah